INFO24.ID – Mengalami kesulitan buang air besar (BAB) bisa sangat mengganggu. Banyak orang mengatasi masalah ini dengan menambah asupan serat, namun kadang langkah tersebut tidak membuahkan hasil. Sebenarnya, ada beberapa faktor lain yang mungkin menjadi penyebab sulit BAB selain kekurangan serat.
Masalah pencernaan, termasuk sulit BAB, tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental Anda. Berikut adalah beberapa penyebab sulit BAB yang perlu Anda ketahui:
1. Kekurangan Enzim Pencernaan
Enzim pencernaan adalah protein khusus yang membantu memecah makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh. Kekurangan enzim ini dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, seperti kembung, gas, dan gangguan pencernaan lainnya.
Menurut National Library of Medicine, kurangnya produksi enzim pencernaan dapat membuat proses pencernaan menjadi tidak optimal.
Enzim ini diproduksi terutama oleh pankreas dan berperan penting dalam pencernaan karbohidrat, protein, dan lemak.
2. Kurangnya Asam Empedu
Asam empedu, yang diproduksi oleh hati, berperan penting dalam pencernaan lemak. Kekurangan asam empedu dapat terjadi karena rendahnya konsumsi lemak dalam diet.
“Kurangnya konsumsi lemak, bahan baku untuk memproduksi asam empedu dari lemak dan kolesterol,” jelas dr. Hans.
Disbiosis usus, atau ketidakseimbangan bakteri di usus, juga dapat mempengaruhi metabolisme asam empedu, sebagaimana disebutkan oleh National Library of Medicine. Aliran asam empedu yang normal tidak hanya penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi yang larut dalam lemak, tetapi juga untuk mengatur populasi mikroba di usus.
3. Kurangnya Bakteri Baik
Bakteri baik di usus membantu mengolah serat yang kita konsumsi. “Serat itu yang mengolah adalah bakteri, bukan tubuh kita sendiri. Ketika tubuh kekurangan bakteri baik, konsumsi serat justru bisa memperparah masalah BAB,” jelas dr. Hans.
Penelitian dari National Center for Biotechnology Information menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Bakteri baik juga bermanfaat untuk mencegah kerusakan gigi, mengobati penyakit periodontal, dan mengurangi bau mulut.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Memahami Tipe-tipe Istirahat
4. Penggunaan Obat-obatan
Beberapa obat, terutama antibiotik jangka panjang, dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma di usus. “Konsumsi antibiotik jangka panjang dapat menyebabkan gangguan mikrobioma di dalam usus,” kata dr. Hans.
Penelitian menunjukkan bahwa mikrobioma usus berperan dalam kesehatan mental dan gangguan kejiwaan seperti kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, disarankan untuk mengimbangi konsumsi antibiotik dengan probiotik.
5. Stres
Stres dapat mempengaruhi sistem saraf enterik, yang mengontrol pencernaan. “Stres menyebabkan gangguan saraf di dalam pencernaan, terutama pada enteric nervous system,” kata dr. Hans. Komunikasi yang terganggu antara otak dan usus akibat stres dapat mempengaruhi proses BAB.
Masalah sulit BAB ternyata memiliki dampak yang serius tidak hanya pada kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental. Jika Anda mengalami masalah ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mengatasi akar masalah daripada hanya gejalanya adalah langkah yang bijak untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.