INFO24.ID – Upacara Nyepuh, tradisi adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, kembali digelar pada Minggu 16 Februari 2025.
Tradisi ini memiliki makna spiritual yang mendalam sebagai bentuk penyucian diri sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Ketua pelaksana Upacara Nyepuh, Adung Hudiana, menjelaskan bahwa tradisi ini mengandung makna pendalaman atau penyempurnaan spiritual.
“Upacara Nyepuh merupakan kegiatan masyarakat Ciomas yang dilaksanakan setiap bulan Sya’ban (Hijriyah). Upacara ini sarat dengan simbol, makna, doa, zikir, serta pengagungan terhadap Allah SWT,” ujar Adung Hudiana.
Rangaiah Ritual Upacara Nyepuh
Upacara Nyepuh terdiri dari beberapa tahapan yang memiliki nilai sakral dan filosofi mendalam. Rangkaian acara yang dilakukan dalam tradisi ini antara lain:
- Bersih diri dengan air keramat dari Makam Gede, sebagai simbol penyucian diri secara lahir dan batin.
- Ziarah ke makam Kiai Haji Panghulu Gusti, untuk mengenang dan menghormati tokoh agama yang berjasa bagi masyarakat.
- Tawasul di makam, yang dilakukan sebagai bentuk doa dan penghormatan kepada leluhur.
- Penutupan payung di pemakaman umum, sebagai simbol penutupan lembaran lama dan persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.
Menjaga Tradisi dan Mempererat Persaudaraan
Tradisi Nyepuh bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam mempererat hubungan sosial masyarakat Ciomas. Melalui tradisi ini, masyarakat dapat:
- Melestarikan nilai-nilai yang diajarkan oleh leluhur.
- Menjaga lingkungan sekitar tetap bersih dan lestari.
- Mempererat persaudaraan serta kebersamaan antarwarga.
- Menjaga dan merawat tradisi budaya agar tidak punah.
- Melestarikan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Upacara Nyepuh terus menjadi simbol identitas dan kekuatan budaya masyarakat Desa Ciomas. Dengan terus dilestarikan, tradisi ini tidak hanya memperkuat nilai spiritual, tetapi juga menjadi benteng pelestarian adat dan kebersamaan di tengah masyarakat yang semakin modern.