Info

Pentingnya Pola Makan Sehat, Puskesmas Parakannyasag Perangi Stunting pada Balita

×

Pentingnya Pola Makan Sehat, Puskesmas Parakannyasag Perangi Stunting pada Balita

Sebarkan artikel ini
Kepala Puskesmas Parakannyasag, H. Cece Nurdin, S.Kep Ners.MM

INFO24.ID – Penanganan stunting masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah Kota Tasikmalaya, termasuk di Puskesmas Parakannyasag.

Kepala Puskesmas Parakannyasag, H. Cece Nurdin, S.Kep Ners.MM, menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan validasi terhadap balita yang diduga stunting dua kali setahun setelah bulan timbang.

“Setelah proses penimbangan dan pengukuran ulang, kami memastikan apakah balita tersebut benar-benar mengalami stunting atau tidak,” ujar Cece.

Cece menjelaskan bahwa tujuan dari validasi ini adalah untuk memahami penyebab stunting agar dapat melakukan intervensi yang tepat.

“Dengan adanya kegiatan ini, kita dapat meningkatkan pencapaian daerah bebas stunting dan menurunkan angka stunting di Kota Tasikmalaya,” tambahnya.

Dari hasil wawancara dan observasi terhadap ibu balita, ditemukan bahwa banyak kasus stunting disebabkan oleh pola pemberian makan yang salah saat masa MP-ASI.

Baca Juga: Penyakit DBD di Kota Tasikmalaya, Kenapa Fogging Tidak Cukup? Temukan Jawabannya di Sini

“Hal ini berdampak pada pola makan dan kebiasaan makan anak,” kata Cece. Oleh karena itu, dia berharap kader-kader posyandu lebih sering memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

Cece juga menekankan pentingnya pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Lokal. “Kegiatan ini disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk mengubah perilaku, seperti dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, serta kebersihan dan sanitasi untuk keluarga,” jelasnya.

Cece berharap kegiatan PMT berbahan pangan lokal dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan.

“Anggarannya berasal dari dana DAK BOK,” imbuhnya.

Puskesmas Parakannyasag juga mengadakan pelatihan bagi tim pelaksana dalam penyiapan PMT berbasis pangan lokal untuk balita dan ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronis).
Cece menjelaskan bahwa prinsip PMT lokal adalah menyediakan makanan siap santap yang padat gizi dengan memperhatikan keseimbangan gizi serta membatasi penggunaan gula, garam, dan lemak.

Cece Nurdin berharap masyarakat lebih memperhatikan faktor risiko lingkungan yang berkaitan dengan stunting pada balita.

“Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Kota Tasikmalaya dapat terus menurun, sehingga generasi penerus dapat tumbuh sehat dan optimal,” tutup Cece Nurdin.