INFO24.ID – Pemerintah terus berupaya memastikan bahwa berbagai kebijakan strategis, mulai dari penyaluran bantuan sosial (bansos) hingga stimulus khusus untuk Ramadan dan Lebaran, dapat diimplementasikan dengan baik.
Langkah ini bertujuan untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam APBN 2025.
“Pemerintah akan terus memantau dinamika konsumsi masyarakat serta peningkatan mobilitas selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), termasuk Nyepi dan Idulfitri. Aktivitas ini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Triwulan I-2025,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pernyataan resminya pada Senin (3/3).
Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal I-2025
Ekonomi Indonesia pada awal tahun 2025 diproyeksikan mengalami pertumbuhan positif, didukung oleh berbagai faktor dari sisi penawaran maupun permintaan.
Sisi Penawaran:
- Produksi industri non-migas diperkirakan meningkat, terutama di sektor makanan dan minuman (mamin) serta tekstil, untuk memenuhi lonjakan permintaan selama Ramadan dan Lebaran.
- Konsumsi listrik juga diprediksi mengalami kenaikan, seiring dengan meningkatnya aktivitas rumah tangga dan industri.
- Sektor perdagangan besar dan eceran diharapkan mendapat manfaat dari stabilnya pasokan domestik selama periode tersebut.
Sisi Permintaan:
- Konsumsi rumah tangga akan menjadi motor utama pertumbuhan, dengan peningkatan belanja masyarakat selama Ramadan.
- Pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerja swasta diperkirakan meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan.
- Kebijakan insentif listrik juga diterapkan untuk membantu masyarakat mengelola pengeluaran dan menjaga nilai konsumsi listrik tetap stabil selama periode Ramadan.
Dengan kombinasi kebijakan yang terarah dan dukungan terhadap sektor-sektor strategis, pemerintah berharap momentum pertumbuhan ekonomi dapat tetap terjaga dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
