Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) atau BRI telah menghapus tagih utang dari 71.000 nasabah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut Airlangga, kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung perkembangan sektor UMKM dengan memberikan fasilitas penghapusan utang dan penghapusan tagih.
“Dari pemantauan kami, BRI menjadi bank yang paling banyak melakukan hapus tagih. Sebanyak 71.000 nasabah UMKM telah mendapatkan manfaat dari kebijakan ini,” ujar Airlangga saat membuka acara BRI UMKM Expo(rt) 2025 di Tangerang, Kamis (30/1/2025).
Selain itu, Airlangga juga menegaskan bahwa pemerintah memberikan insentif bagi perbankan yang menyalurkan kredit investasi ke sektor-sektor padat karya seperti industri tekstil, alas kaki, makanan dan minuman, serta furnitur.
Ia menilai bahwa langkah BRI dalam mendorong pertumbuhan UMKM sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang berkualitas.
“Ini adalah peluang besar bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar ekspor,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan bahwa pihaknya tetap berkomitmen dalam mendukung perkembangan UMKM dan akan terus mendorong pertumbuhan usaha kecil.
“Komitmen ini kami wujudkan melalui penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp1.106 triliun, yang mencakup 82 persen dari total kredit yang disalurkan oleh BRI,” jelasnya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan perkembangan terbaru mengenai kebijakan penghapusan tagih piutang macet UMKM yang mulai diterapkan sejak awal 2025.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan bahwa proses ini tengah berlangsung sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 yang baru saja ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Saat ini, kebijakan ini sudah mulai diterapkan dalam tahap awal. Namun, sebagian besar masih dalam proses penilaian oleh bank terkait portofolio kredit macet UMKM,” ujar Mahendra dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat 24 Januari 2025.