INFO24.ID – Asap hitam membumbung di langit kawasan Pantai Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi, 12 Mei 2025. Ledakan terjadi saat jajaran Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat (Puspalad) tengah memusnahkan amunisi sekitar pukul 09.30 WIB.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa insiden bermula saat kegiatan rutin pemusnahan amunisi di Desa Sagara. Prosedur awal termasuk pengecekan personel dan lokasi telah dilakukan sesuai standar dan dinyatakan aman.
“Dua lubang sumur telah disiapkan untuk memusnahkan amunisi, dan proses peledakan pertama berlangsung lancar,” jelas Wahyu dalam keterangannya yang dikutip dari Antara.
Namun, ledakan terjadi saat personel memusnahkan detonator yang sebelumnya digunakan. Ketika proses penyusunan detonator dalam lubang berlangsung, ledakan mendadak terjadi, menewaskan 13 orang di lokasi.
Korban tewas termasuk dua perwira TNI, yakni Kolonel Cpl Antonius Hermawan dan Mayor Cpl Anda Rohanda. Selain itu, terdapat nama-nama warga sipil lainnya dalam daftar korban.
Daftar 13 Korban Meninggal:
-
Kolonel Cpl Antonius Hermawan
-
Mayor Cpl Anda Rohanda
-
Agus bin Kasmin
-
Ipan bin Obur
-
Iyus Ibing bin Inon
-
Anwar bin Inon
-
Iyus Rizal bin Saepuloh
-
Toto
-
Dadang
-
Rustiawan
-
Endang
-
Kopda Eri Dwi Priambodo
-
Pratu Aprio Setiawan
Seluruh jenazah telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, R. Vini Adiani Dewi, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu proses identifikasi dari tim TNI dan DVI Polri untuk memastikan status korban, baik dari unsur militer maupun sipil.
Hingga saat ini, belum dilaporkan adanya korban luka. Petugas dari Puskesmas Cibalong juga dikerahkan untuk menyisir lokasi kejadian.
Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, membenarkan insiden ini dan menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan untuk memusnahkan amunisi kedaluwarsa di lahan milik BKSDA Garut. Lokasi itu diketahui sebagai area steril yang berada jauh dari pemukiman dan digunakan secara berkala untuk pemusnahan bahan peledak.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa seluruh prosedur pemusnahan amunisi telah dijalankan sesuai ketentuan. Namun, TNI AD akan tetap melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab ledakan yang menelan banyak korban tersebut.
Camat Cibalong, Dianavia Faizal, menambahkan bahwa lokasi ledakan berada dekat pantai dan jauh dari rumah warga, serta rutin digunakan oleh TNI untuk kegiatan serupa. “Setiap kali kegiatan peledakan dilakukan, pihak TNI selalu memberikan pemberitahuan kepada kami untuk disosialisasikan ke warga,” ujarnya.











