Info

Hari Anak Nasional Berubah Tragedi, Sekolah di Kota Tasikmalaya Runtuh Tiba-Tiba

×

Hari Anak Nasional Berubah Tragedi, Sekolah di Kota Tasikmalaya Runtuh Tiba-Tiba

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Di tengah kemeriahan peringatan Hari Anak Nasional, Kota Tasikmalaya dikejutkan oleh tragedi memilukan saat bangunan sekolah RA Muhammad Ramdhan di Jalan Kutaresik-Jati, Kelurahan Panyingkirian, Kecamatan Indihiang runtuh secara mendadak, menyisakan puing-puing dan kekhawatiran di hari yang seharusnya penuh keceriaan.

Kejadian memprihatinkan ini pertama kali diketahui oleh warga setempat sekitar pukul 05.50 WIB. Mereka segera melaporkan ambruknya ruang kelas kepada pihak sekolah.

Kepala RA Muhammad Ramdhan, Ana Yuliana, menjelaskan kepada media bahwa informasi mengenai ambruknya ruang kelas tersebut diterima sekitar pukul 05.50 WIB.

“Pada waktu itu, saya menerima telepon dari warga sekitar yang memberitahukan kejadian tersebut,” ujar Ana pada Selasa, 23 Juli 2024.

Begitu mendapat kabar, Ana langsung menuju lokasi untuk memeriksa kondisi sekolah. “Segera setelah menerima informasi, saya langsung menuju sekolah. Ternyata benar, sekolah sudah roboh. Saya segera menghubungi Kementerian Agama (Kemenag), dan mereka langsung datang untuk menindaklanjuti situasi ini,” tambah Ana.

Insiden ini mengakibatkan keruntuhan empat ruangan—tiga kelas dan satu ruang guru—sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) harus dihentikan sementara.

“Seharusnya hari ini kami mengadakan kegiatan khusus untuk peringatan Hari Anak Nasional. Namun, karena kejadian ini, kami terpaksa meliburkan sekolah untuk sementara waktu,” jelas Ana dengan nada kecewa.

Baca Juga: Edukasi Sejak Dini, Siswa TK Nurul Hikmah Antusias Kunjungi Polsek Tawang

Ana juga menyebutkan bahwa bangunan sekolah tersebut sudah lama tidak layak pakai akibat gempa besar yang mengguncangnya beberapa waktu lalu. Kerusakan semakin parah seiring waktu.

“Bangunan ini sudah rusak sejak gempa besar. Temboknya miring dan terpisah dari struktur utama, menyebabkan banyak retakan. Setiap hari, selalu ada pasir dan kayu yang jatuh dari bangunan,” kata Ana.

Sebagai langkah lanjut, pihak sekolah berencana memanfaatkan ruangan yang masih layak dan mendirikan tenda sebagai alternatif tempat belajar.

“Kami akan menggunakan ruangan yang masih bisa digunakan dan menyediakan tenda untuk kegiatan belajar,” jelas Ana.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya bersama Polsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota segera tiba di lokasi untuk membantu mengangkut puing-puing dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan.

Erik Yowanda, Penata Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya, mengonfirmasi bahwa bangunan sekolah tersebut memang sudah tidak layak pakai dan perlu segera direhabilitasi.

“Secara fisik, bangunan ini sudah sangat tidak layak dan harus segera direhabilitasi,” ungkap Erik.

Erik menambahkan bahwa BPBD telah menyiapkan tenda jika diperlukan. “Kami siap menyediakan tenda sebagai solusi sementara. Kami sudah menginformasikan hal ini kepada Pak Lurah. Ambruknya bangunan ini murni akibat kerusakan yang sudah lama terjadi, ditambah dua hari terakhir tidak ada hujan dan angin,” tutupnya.