INFO24.ID – Presiden Prabowo Subianto mengimbau negara-negara anggota D-8 untuk mempererat kerja sama demi memperkuat posisi mereka di dunia internasional. Ia menekankan bahwa kelemahan hanya akan menghambat upaya mendukung perjuangan Palestina, sebagaimana sering disuarakan oleh negara-negara tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 yang berlangsung di Kairo, Mesir, pada Kamis 19 Desember 2024 waktu setempat.
Grup D-8 terdiri dari delapan negara berkembang, yaitu Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turki, dan Pakistan.
“Kita sering menyatakan dukungan kepada Palestina. Namun, bagaimana mungkin kita dapat benar-benar mendukung mereka jika kita sendiri tidak kuat? Oleh karena itu, Yang Mulia, mari kita maksimalkan potensi kolaborasi kita,” ujar Prabowo seperti yang terlihat dalam siaran YouTube Egyptian Presidency, Kamis.
Ia menegaskan bahwa negara-negara berkembang ini harus mendorong pertumbuhan ekonomi agar dapat lebih kompetitif.
D-8 merupakan kelompok ekonomi terbesar ketiga secara global, dengan produk domestik bruto (PDB) gabungan mencapai 4,81 triliun dolar AS pada tahun 2023. Berdasarkan prediksi dari Pricewaterhouse Coopers (PwC), seluruh anggota D-8 diperkirakan akan masuk dalam daftar 25 negara dengan perekonomian terbesar pada tahun 2050.
Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Beri Motivasi Mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, Kairo
Selain itu, negara-negara ini memiliki keunggulan dalam sektor maritim karena letaknya yang strategis di sekitar lautan penting dunia seperti Atlantik, Mediterania, Hindia, dan Pasifik. Jika dimanfaatkan dengan optimal, potensi ini dapat menjadi basis kerja sama strategis.
“Kita harus berusaha menciptakan kekuatan di bidang industri dan teknologi. Selain itu, kita perlu menjadikan dunia Muslim sebagai wilayah yang makmur dan bebas dari kemiskinan,” tegasnya.
Prabowo juga mengajak negara-negara D-8 untuk menjadi motor penggerak perubahan positif, tidak hanya sebagai blok ekonomi, tetapi juga sebagai pionir aspirasi Negara-Negara Selatan dan komunitas Muslim global.
Ia menambahkan bahwa D-8 perlu terus mendorong terciptanya tatanan dunia yang lebih adil, berlandaskan hukum internasional, inklusivitas, keadilan, serta kesejahteraan bersama.
Indonesia, menurutnya, berkomitmen penuh untuk mempererat kolaborasi demi persatuan serta mewujudkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat negara-negara anggota.
“Dalam menghadapi tantangan masa depan, Indonesia menegaskan kembali komitmennya terhadap visi bersama ini. Mari kita jadikan D-8 sebagai simbol harapan bagi semua bangsa di dunia,” tutupnya.