INFO24.ID – Quinsha Galih Ahmad, gadis muda yang akrab dipanggil Shasa, kini kembali mencuri perhatian di kancah olahraga nasional berkat prestasi cemerlang.
Quinsha yang bersekolah di SMPN 2 Kota Tasikmalaya telah sukses menorehkan sejarah dengan meraih medali emas dan perak dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2024.
Pada ajang bergengsi yang berlangsung di Pertamina Millennium Aquatic Center, JaAtlet renakarta, Shasa tampil gemilang di arena renang. Di nomor 50 meter Gaya Kupu-Kupu Putri, ia berhasil unggul atas lawan-lawannya dengan catatan waktu mengesankan 31,33 detik, yang membawanya meraih medali emas.
Tidak hanya itu, Shasa juga membuktikan keahliannya di nomor 100 meter Gaya Bebas Putri dengan finis di waktu 1 menit 4,09 detik, meraih medali perak.
Prestasi Shasa tidak hanya membawa kebanggaan bagi keluarganya, tetapi juga mengharumkan nama Kota Tasikmalaya dan Provinsi Jawa Barat.
Dengan semangat dan dedikasi tinggi, Shasa membuktikan bahwa atlet muda dari daerah mampu bersaing dengan yang terbaik di seluruh Indonesia. Membawa pulang medali untuk Jawa Barat, Shasa turut mengangkat nama daerahnya ke level yang lebih tinggi.
Quinsha Galih Ahmad, putri kedua dari pasangan Ahmad Yudiana dan Eva Wandini, tidak hanya membawa pulang medali, tetapi juga hadiah uang tunai sebesar Rp25 juta.
Hadiah tersebut direncanakan untuk membeli peralatan renang dan ditabung untuk masa depannya.
“Alhamdulillah, saya sangat senang dan bersyukur kepada Allah atas pencapaian ini. Ini adalah prestasi besar yang saya dedikasikan untuk Jawa Barat dan Kota Tasikmalaya,” ujar Shasa dengan senyum bahagia.
Baca Juga: Hapernas 2024, Inovasi Digital dan Teknologi Properti untuk Masa Depan Perumahan
Shasa menekankan pentingnya disiplin dan fokus dalam mencapai kesuksesan. “Yang utama adalah disiplin dalam latihan, serius, dan fokus. Selain itu, berdoa dan menjaga keseimbangan antara latihan, istirahat, dan pola makan juga sangat penting,” tuturnya usai perlombaan.
Lahir di Tasikmalaya pada 10 Oktober 2009, Shasa berharap prestasinya di O2SN dapat menjadi batu loncatan menuju kompetisi yang lebih besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) atau bahkan SEA Games.
Keberhasilan Shasa tentunya tak lepas dari peran sang pelatih, Ari Priana, dari Galunggung Aquatic Club (GAC). Ari menuturkan bahwa keberhasilan Shasa adalah hasil dari latihan yang konsisten dan dedikasi sejak usia dini.
“Shasa telah berlatih dengan konsisten sejak kelas 1 SD di usia 7 tahun hingga kini di usia 15 tahun,” jelas Ari.
Latihan rutin yang dijalani Shasa mencakup delapan sesi dalam seminggu, dengan enam sesi sore dan dua sesi pagi.
Ari optimistis bahwa Shasa memiliki peluang besar untuk terus berprestasi di cabang olahraga renang.
“Dengan usia yang masih muda, postur yang cukup tinggi (164 cm), dan catatan waktu yang baik di level usianya, Shasa memiliki potensi besar untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di masa mendatang,” tambahnya.
Di balik kesuksesan seorang atlet, dukungan keluarga tentu memegang peran penting. Eva Wandini, ibu Shasa, yang hadir langsung di lokasi perlombaan, mengungkapkan perasaannya yang campur aduk saat melihat putrinya berlaga.
“Alhamdulillah, kami sangat bahagia dan bersyukur. Namun, saat melihat Shasa di kolam renang, perasaan ini benar-benar campur aduk, apalagi ketika namanya dipanggil, rasanya seperti panas dingin,” ungkap Eva. Meskipun demikian, rasa syukur dan kebanggaan jelas terlihat di wajahnya.
Kemenangan ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga, tetapi juga bagi Kota Tasikmalaya dan Provinsi Jawa Barat. Quinsha Galih Ahmad telah menunjukkan bahwa dengan disiplin, dedikasi, dan dukungan dari orang-orang terdekat, impian dapat menjadi kenyataan.
Prestasi Quinsha di O2SN 2024 menjadi bukti bahwa atlet muda dari daerah seperti Tasikmalaya mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional.
Dengan tekad yang kuat dan dukungan penuh dari berbagai pihak, masa depan cerah menanti Quinsha dalam dunia olahraga.
Semoga prestasi ini menjadi awal dari banyak pencapaian besar lainnya di masa mendatang, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional.