Info

Prabowo Ajak Pers Indonesia Jadi Pilar Demokrasi yang Bertanggung Jawab di HPN Ke-79

×

Prabowo Ajak Pers Indonesia Jadi Pilar Demokrasi yang Bertanggung Jawab di HPN Ke-79

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 kepada seluruh insan pers di Indonesia. Ucapan tersebut disampaikan Prabowo melalui sebuah pesan video yang dipublikasikan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada 9 Februari 2025.

Dalam video tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa pers Indonesia telah menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung demokrasi, menyampaikan kebenaran, dan memberikan informasi yang terpercaya kepada masyarakat.

“Saya sangat menghargai dedikasi tinggi dari para jurnalis, wartawan, serta seluruh insan pers dan media yang terus melaksanakan tugas mereka meskipun menghadapi tantangan yang semakin beragam,” ujar Prabowo.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pers Indonesia untuk tetap menjadi media yang dinamis, bertanggung jawab, dan memiliki pemahaman mendalam mengenai kepentingan bangsa dan negara.

“Pers Indonesia harus senantiasa menjunjung nilai-nilai Pancasila, terlibat aktif dalam pembangunan bangsa, dan setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambahnya.

Prabowo mengakui bahwa dunia pers kini menghadapi berbagai tantangan yang datang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, menurutnya, pers yang profesional dan berintegritas merupakan aset berharga bagi negara.

“Sangat penting untuk tetap waspada terhadap upaya-upaya yang bertujuan untuk mengendalikan pemikiran publik dan mempengaruhi opini masyarakat dengan modal yang besar,” ungkap Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Ia juga menyoroti kecenderungan di banyak negara, di mana pemodal besar berusaha menguasai media dan mempengaruhi opini publik.

Walaupun mendukung kebebasan pers, Prabowo juga mengingatkan mengenai bahaya penyebaran informasi palsu, ujaran kebencian, dan penanaman ketidakpercayaan antar sesama warga negara.

“Upaya untuk memecah belah bangsa harus selalu kita waspadai,” tegasnya.

Hari Pers Nasional (HPN) diperingati setiap 9 Februari, meski tanggal ini sering dikritik karena dianggap kurang tepat sebagai simbol peringatan pers Indonesia. Kritik muncul karena 9 Februari dipilih sebagai hari lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada masa Orde Baru, dan penetapan HPN pertama juga dilakukan di era Presiden Soeharto.

Pasca-reformasi 1998, beberapa perubahan signifikan terjadi di sektor media, salah satunya koreksi regulasi dari masa Orde Baru. Di antaranya, disahkannya UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan pencabutan Surat Keputusan (SK) Menteri Penerangan Nomor 47 Tahun 1975 yang sebelumnya mengakui PWI sebagai satu-satunya organisasi wartawan di Indonesia. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mengusulkan agar Dewan Pers meninjau kembali penetapan tanggal Hari Pers Nasional ini.

Dengan perubahan ini, naskah Anda diharapkan tetap menyampaikan inti pesan yang sama, namun dengan gaya yang berbeda dan lebih orisinal.