Info

Bencana Hujan Es dan Angin Kencang Landa Ciamis, 22 Rumah Rusak dan Satu Orang Luka

×

Bencana Hujan Es dan Angin Kencang Landa Ciamis, 22 Rumah Rusak dan Satu Orang Luka

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Pada Minggu 9 Februari 2025 siang, wilayah Jawa Barat, khususnya Ciamis, dilanda hujan es disertai angin kencang yang mengakibatkan kerusakan signifikan. Sebanyak 22 rumah rusak dan beberapa pohon tumbang, sementara seorang warga mengalami luka akibat tertimpa genting.

Fenomena cuaca ekstrem ini telah melanda Ciamis beberapa hari terakhir, disertai hujan deras yang mengakibatkan kerusakan di berbagai lokasi. Salah satu warga terluka akibat tertimpa genting dan segera dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Ani Supiani, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, menjelaskan bahwa hujan lebat yang diiringi angin kencang menyebabkan kerusakan pada 6 rumah warga di Dusun Karangmulya, Desa Langkapsari, Kecamatan Banjarsari.

Sebuah lumbung desa juga rusak tertimpa pohon tumbang, sementara sebelumnya, 16 rumah lainnya rusak, terutama pada bagian atap yang hancur akibat tertimpa pohon dan terbang dihantam angin kencang.

Selain itu, hujan es dengan intensitas tinggi juga menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah lainnya, seperti di Kelurahan Meleber dan Kertasari. Beberapa pohon roboh, bahkan ada yang menimpa pedagang di Pasar Subuh. Salah satu pedagang mengalami cedera serius di bagian kepala akibat tertimpa pohon.

Menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, hujan es terjadi karena kondisi atmosfer yang labil, dengan arus udara yang kuat dan perbedaan suhu ekstrem antara permukaan bumi dan lapisan atmosfer yang lebih dingin. Perbedaan suhu ini menghasilkan tetesan air dingin yang membeku menjadi es.

Di luar itu, bencana cuaca juga mengakibatkan pohon tumbang di beberapa lokasi lain. Di Lingkungan Belender, Kelurahan Maleber, pohon besar menimpa area pemakaman umum, sementara di Desa Kawasen, sebuah pohon kelapa menimpa rumah warga dan menyebabkan kerusakan. Salah satunya adalah rumah milik Sirun, seorang warga berusia 69 tahun, yang ambruk akibat bencana ini.

“Proses evakuasi sudah dilakukan dengan bantuan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, dan masyarakat setempat,” ungkap Ani Supiani.

Upaya evakuasi terus dilakukan untuk membersihkan puing-puing dan memberikan bantuan kepada para korban.