Info

Menguak Sejarah Tersembunyi, Makam Prabu Jaya Pertika di Kota Tasikmalaya

×

Menguak Sejarah Tersembunyi, Makam Prabu Jaya Pertika di Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Disporabudpar Kota Tasikmalaya semakin aktif dalam menelusuri sejarah objek-objek yang diduga sebagai Cagar Budaya.

Salah satu lokasi yang menjadi perhatian mereka adalah sebuah makam tua di Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari.

“Kami mendapat informasi dari warga setempat bahwa di sini terdapat makam Prabu Jaya Pertika,” ungkap Kepala Bidang Kebudayaan, H. Suroyo, saat berkunjung ke lokasi bersama timnya.

Sebelum memasuki area makam, tim terlebih dahulu menemui kuncen untuk meminta izin dan menggali informasi lebih dalam.

Menurut kuncen, makam tersebut sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah. Yang menarik, tim juga menyaksikan kemunculan beberapa ekor merak di sekitar makam, yang tiba-tiba muncul dan kemudian menghilang, menambah misteri dan keunikan tempat tersebut.

Setelah mendapatkan izin, tim bersama kuncen, Adang, melanjutkan perjalanan melalui jalan setapak menuju kompleks makam.

“Kondisi area makam, khususnya Makam Jaya Kusumah, memang terlihat kurang terawat,” kata Adang sembari menunjukkan lokasi tersebut.

Adang juga berbagi cerita mengenai sejarah wilayah itu. Pada abad ke-12, daerah ini, termasuk Cikaleker, Nyemplong, dan Cidarengdeng (Setiawargi), berada di bawah kekuasaan Kerajaan Galunggung yang dipimpin oleh Batari Hiang.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Kampung Kontol Bangkong di Kota Tasikmalaya

Pada abad ke-15, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Raja Galuh dengan pusat kerajaan di Kawali, Ciamis.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada tahun 1521, Kerajaan Galuh, Cirebon, dan kerajaan-kerajaan Sunda lainnya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi.

Adang juga menggambarkan masa-masa sulit di awal abad ke-22 ketika Kerajaan Islam Mataram mulai menguasai wilayah Priangan sebagai bagian dari perjuangan melawan penjajah Belanda di Batavia.
“Pada masa itu, banyak dai Islam datang ke Sukapura, termasuk Setiawargi, atas perintah Kerajaan Islam Mataram,” jelas Adang.

Ia menutup ceritanya dengan menyebutkan bahwa makam Prabu Jaya Pertika, Prabu Jaya Kusumah, dan Prabu Eyang Patih Kusumah merupakan bagian dari zaman Kang Jeng Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan yang menyebarkan agama Islam di wilayah Selatan Tasikmalaya.