INFO24.ID – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT), Yandri Susanto, menegaskan pentingnya pengembangan produk unggulan desa sebagai kebanggaan lokal yang dapat memperkuat perekonomian masyarakat.
Menurutnya, produk unggulan desa perlu memiliki ciri khas dan keunikan agar mampu bersaing, bahkan menarik perhatian pasar internasional.
“BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa) berpotensi menjadi pelaku utama ekspor desa. Ini bisa diwujudkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari kementerian/lembaga, sektor swasta, organisasi non-pemerintah (LSM), hingga Kedutaan Besar RI di luar negeri. Selain itu, BUMDesa juga dapat ambil bagian dalam pameran produk Indonesia di luar negeri,” ujar Yandri.
Pernyataan tersebut disampaikan Yandri saat memberikan arahan dalam rapat konsolidasi bersama para bupati, camat, kepala desa, dan pendamping desa di Provinsi Jambi, yang berlangsung di Kantor Gubernur Jambi, Minggu (5/1/2025).
Yandri menambahkan, BUMDesa memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
Dengan memanfaatkan surplus bahan pangan seperti daging ayam, daging sapi, telur, susu, dan hasil hortikultura lainnya, BUMDesa dapat menjadi pilar utama dalam pengelolaan pangan desa sekaligus pemasok untuk program tersebut.
“BUMDesa berfungsi sebagai pengelola lumbung pangan desa, penyedia layanan makanan bergizi, hingga pemasok utama bahan pangan. Ini menunjukkan peran strategis BUMDesa dalam memastikan kemandirian pangan di tingkat desa,” jelasnya dalam sebuah siaran pers.
Lebih lanjut, Yandri memaparkan rencana pengembangan “desa tematik,” yaitu desa yang dirancang dengan tema khusus sesuai potensi dan karakteristiknya. Contohnya adalah desa budaya, desa peternakan, desa buah, atau desa wisata.
“Konsep desa tematik bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal, baik di sektor pariwisata maupun pengelolaan sumber daya lainnya,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemetaan potensi desa melalui pendekatan “one village one product,” serta mengoptimalkan lahan desa untuk menciptakan kemandirian pangan melalui pengelolaan lumbung desa.
Dalam kesempatan tersebut, Yandri didampingi oleh penasihat DWP Kemendes PDT Ratu Rachmatu Zakiyah, Gubernur Jambi Al Haris, Anggota DPR RI Bakhri, Kepala BPSDM Kemendes PDT Luthfiyah Nurlaela, Staf Khusus Menteri Yahdil Abdi Harahap, serta sejumlah pejabat tinggi Kemendes PDT lainnya.