INFO24.ID – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terkait penetapan awal Ramadan.
Sebelumnya, PP Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025.
“Itu merupakan hak mereka,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Rabu, 8 Januari 2025.
Nasaruddin menjelaskan bahwa Kemenag masih akan menunggu waktu untuk menetapkan awal Ramadan.
“Kami akan menunggu,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Kemenag dan Muhammadiyah menggunakan metode yang berbeda dalam menentukan hari-hari besar keagamaan. Kemenag akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal Ramadan secara resmi.
Baca juga: Kementerian Agama Targetkan Sertifikasi Guru Tuntas 2026
PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan dan 1 Syawal 1446 Hijriah berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), yang dirumuskan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.
Kalender ini diresmikan dalam Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah ke-32 yang berlangsung di Pekalongan pada 23–25 Februari 2024.
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Maskufa, menjelaskan bahwa KHGT dirancang sebagai upaya untuk memberikan kepastian dalam pelaksanaan ibadah yang berskala global.
“Peralihan ke KHGT ini merupakan sebuah lompatan ijtihad Muhammadiyah untuk memenuhi kebutuhan akan kepastian dan ketepatan tanggal ibadah di tingkat global,” ungkapnya melalui pernyataan di situs resmi Muhammadiyah.
Maskufa juga menyebutkan bahwa sejak 1932 hingga pertengahan 2024, Muhammadiyah telah konsisten menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam menyusun kalender Hijriah mereka.
Berdasarkan kalender Muhammadiyah tahun 2025, puasa Ramadan akan berlangsung selama 29 hari, sehingga Idul Fitri 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada Ahad, 30 Maret 2025. Selain itu, Idul Adha pada 10 Zulhijah 1446 Hijriah diprediksi jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
