Info

Kakaren Cinta Selamanya, Menyulut Semangat Baru dalam Cegah Stunting dan Anemia

×

Kakaren Cinta Selamanya, Menyulut Semangat Baru dalam Cegah Stunting dan Anemia

Sebarkan artikel ini
dr. Uus Supangat, M.K.M, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya

INFO24.ID – Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya baru-baru ini meluncurkan sebuah program inovatif bernama “Kakaren Cinta Selamanya” (Kader Kesehatan Remaja Keren Cegah Stunting dan Anemia, Selamatkan Generasi Kota Tasikmalaya).

Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah stunting dan anemia yang cukup tinggi di kalangan remaja putri di wilayah tersebut.

Menurut dr. Uus Supangat, M.K.M, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, tingginya angka stunting dan anemia pada remaja putri di tahun 2022 menjadi dasar utama pengembangan program ini.

“Kami ingin menurunkan angka stunting dan anemia secara komprehensif dengan melibatkan siswa-siswi sebagai agen perubahan kesehatan,” ujarnya.

Dalam program ini, siswa yang terpilih sebagai Kader Kesehatan Remaja (KKR) akan menjadi pelopor dalam pencegahan anemia, dengan mengadakan kampanye minum tablet tambah darah di sekolah-sekolah.

“Kakaren Cinta Selamanya” juga menggandeng berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan, Kemenag, dan KCD Wilayah XII, untuk berkolaborasi dalam menangani masalah anemia pada remaja putri.

Baca Juga: Penyakit DBD di Kota Tasikmalaya, Kenapa Fogging Tidak Cukup? Temukan Jawabannya di Sini

Fokus utama dari program ini adalah meningkatkan konsumsi sayur dan buah di kalangan remaja, serta melakukan pemeriksaan skrining anemia secara rutin.
Selain itu, program ini juga berupaya meningkatkan kapasitas kader melalui orientasi kesehatan di Dinas Kesehatan dan Puskesmas.

Namun, dr. Uus menyadari bahwa masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti distribusi makanan tambahan yang belum merata dan kurangnya layanan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) di semua sekolah.

“Kendala-kendala ini justru memotivasi kami untuk bekerja lebih keras. Kami juga rutin mengadakan ‘Aksi Bergizi’ di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi,” tambahnya.

Dr. Uus berharap dengan adanya inovasi ini, semangat para tenaga kesehatan di Puskesmas dan Kader Kesehatan Remaja dapat terus berkembang.

“Kami menargetkan pada tahun 2025, Kota Tasikmalaya akan bebas dari kasus stunting baru,” tutupnya dengan penuh optimisme.