Info

Festival Tunas Bahasa Ibu, Melestarikan Warisan Budaya di Tengah Arus Modernisasi

×

Festival Tunas Bahasa Ibu, Melestarikan Warisan Budaya di Tengah Arus Modernisasi

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Dalam rangka melestarikan kebudayaan daerah, seluruh Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sukaratu mengadakan festival seni antar sekolah yang diberi tajuk “Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu.” Acara ini digelar pada 27 Juli 2024, dengan SDN 1 Sukagalih sebagai tuan rumah.

Teti Kusmiati, S.Pd, seorang guru dari SDN Sukajaya, menjelaskan bahwa tujuan dari festival ini adalah untuk melestarikan kebudayaan Sunda.

“Festival ini merupakan bagian dari program ‘Merdeka Mengajar’ episode ke-17, yang telah berlangsung sejak tahun 2021,” jelas Teti.

Ia berharap festival ini dapat menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengasah bakat mereka sekaligus melestarikan bahasa dan seni tradisional Sunda.

Acara ini diikuti oleh 19 SD dari seluruh Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Setiap sekolah mengirimkan perwakilan siswa dan siswi untuk berpartisipasi dalam tujuh mata lomba, yaitu ngadongeng, pupuh, borangan, membaca sajak Sunda, menulis aksara Sunda, dan biantara.

“Kami ingin anak-anak bisa menerapkan bahasa dan seni daerah dalam kehidupan sehari-hari,” tambah H. Ombi, Kepala SDN 1 Sukagalih.

Baca Juga: Kebersamaan di Hari Jumat, Satgas TMMD dan Warga Desa Pangliaran Bersatu dalam Ibadah

Menurutnya, kebudayaan daerah adalah cerminan identitas dan karakter unik setiap daerah di Indonesia. Keanekaragaman budaya inilah yang membentuk kekayaan kultural bangsa.

“Dengan melestarikan kebudayaan daerah, kita tidak hanya menjaga akar budaya yang menjadi dasar jati diri bangsa, tetapi juga menghargai nilai-nilai historis yang tinggi, yang menjadi saksi perjuangan dan pencapaian yang harus diwariskan ke generasi mendatang,” tuturnya.

Festival ini, lanjutnya, bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sebuah upaya untuk memperkuat identitas nasional di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.

“Festival Tunas Bahasa Ibu tidak hanya memperkenalkan kekayaan seni dan bahasa daerah kepada generasi muda, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam memperkokoh identitas budaya di tengah arus modernisasi,” pungkasnya.