Info

Diduga Penyebab Banjir, Warga Puncak Robohkan Wisata Hibisc Fantasy

×

Diduga Penyebab Banjir, Warga Puncak Robohkan Wisata Hibisc Fantasy

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Ratusan warga di kawasan Puncak, Bogor, turun ke jalan dan membongkar paksa wisata Hibisc Fantasy pada Kamis 6 Maret 2025 sore. Dalam aksi tersebut, petugas Satpol-PP hanya bisa menyaksikan tanpa mampu berbuat banyak.

Sebelumnya, tempat wisata yang dikelola oleh PT Jaswita Jabar ini telah disegel oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bersama Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, serta Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Penutupan dilakukan karena Hibisc Fantasy dinilai melanggar tata kelola lingkungan dan izin lahan, yang diduga menyebabkan banjir bandang di kawasan Puncak.

Gubernur Dedi bahkan telah memerintahkan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, untuk segera menurunkan alat berat guna merobohkan bangunan tersebut. Namun, meskipun ekskavator sudah dikerahkan ke lokasi, proses pembongkaran tak juga dilakukan.

Situasi ini memicu kemarahan warga. Merasa perintah pembongkaran tidak dijalankan dengan tegas, warga akhirnya bertindak sendiri dengan menyabotase ekskavator dan merobohkan gerbang utama wisata tersebut.

Petugas Satpol-PP yang berada di lokasi hanya berusaha meleraikan ketegangan antara warga dan pihak pengelola, tetapi tidak mengambil tindakan untuk menghentikan pembongkaran.

“Gubernur sudah memerintahkan untuk membongkar, kenapa masih ditunda? Takbir!” teriak salah seorang warga yang ikut dalam aksi tersebut.

Warga Geram, Bongkar Paksa Bangunan Wisata

Salah satu warga setempat, Hendrik (38), menuturkan bahwa tindakan ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap keberadaan Hibisc Fantasy, yang dianggap menjadi penyebab banjir bandang di Puncak.

“Gubernur sudah kasih perintah, kenapa harus menunggu lagi? Satpol-PP bilang masih mendata bangunan mana yang boleh dibongkar dan mana yang tidak. Tapi kami tidak mau menunggu lebih lama, jadi kami bertindak sendiri,” ungkapnya.

Tak butuh waktu lama, Hibisc Fantasy benar-benar dibongkar oleh warga.

Awalnya, tempat wisata keluarga ini hanya memiliki izin pengelolaan lahan seluas 4.800 meter persegi, tetapi pembangunan meluas hingga 15.000 meter persegi, bahkan mencapai pinggiran sungai, yang diduga memperburuk kondisi lingkungan di sekitar Puncak.

Dedi Mulyadi: Harus Dibongkar!

Menanggapi aksi ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap pelanggaran lingkungan, meskipun tempat ini dikelola oleh BUMD Jawa Barat.

“Kami sudah cek satu per satu pelanggarannya—mulai dari izin lokasi, dampak lingkungan, hingga ketinggian bangunan yang tidak sesuai aturan. Karena itu, keputusan tegasnya: mulai hari ini bangunan ini harus dibongkar!” tegasnya.

Dengan aksi warga yang telah mendahului langkah pemerintah, pembongkaran Hibisc Fantasy akhirnya menjadi kenyataan. Kini, pemerintah daerah diharapkan bisa lebih tegas dalam menindak bangunan yang tidak sesuai aturan, terutama yang berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.