INFO24.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyalurkan bantuan logistik darurat berupa kebutuhan pokok, terpal, serta peralatan lainnya untuk membantu masyarakat yang terdampak tanah longsor, banjir, dan angin kencang di sejumlah wilayah.
“Hari ini kami melakukan asesmen, penanganan, serta pendistribusian logistik darurat ke daerah terdampak,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, Jumat 20 Februari 2025
Hujan deras yang mengguyur wilayah Ciamis mengakibatkan sejumlah bencana alam, termasuk banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Akibatnya, sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
BPBD telah melakukan pemetaan dan penanganan di sejumlah daerah terdampak, di antaranya:
- Tanah longsor terjadi di:
- Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng
- Desa/Kecamatan Cimaragas
- Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis
- Banjir melanda Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing.
- Angin kencang dan pohon tumbang terjadi di 21 lokasi di berbagai kecamatan, termasuk:
- Purwadadi
- Banjaranyar
- Banjarsari
- Cidolog
- Lakbok
Untuk menangani bencana ini, BPBD mengerahkan empat tim ke 21 titik terdampak dengan harapan seluruh proses penanganan dapat selesai dalam satu hari.
“Tim kita berangkat ke 21 lokasi, semoga semuanya bisa ditangani hari ini,” tambah Ani.
Sebagai bentuk respons cepat, BPBD telah menurunkan alat berat dan truk untuk membersihkan material longsoran yang menutup jalan dan rumah warga. Selain itu, bantuan logistik yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah, antara lain:
- Terpal dan karung untuk rumah yang mengalami kerusakan akibat longsor dan angin kencang.
- Bantuan sembako darurat yang diprioritaskan bagi warga yang terdampak langsung oleh bencana.
“Bantuan pangan diberikan untuk memenuhi kebutuhan warga selama tiga hari ke depan,” jelas Ani.
BPBD mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
“Kami meminta masyarakat untuk tetap siaga, terutama yang berada di daerah rawan longsor dan banjir. Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat, status siaga bencana cuaca ekstrem berlaku hingga Mei 2025,” ujar Ani.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tindakan pencegahan bencana dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.