INFO24.ID – Pemerintah Indonesia terus mendorong realisasi komitmen investasi dari Apple, salah satu raksasa teknologi dunia, dengan tujuan memperkuat sektor industri sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di dalam negeri.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa pembahasan mengenai investasi ini telah mencapai tahap yang lebih detail, khususnya terkait komponen produksi smartphone.
Menurut Rosan, diskusi dengan pihak Apple kini sudah membahas jenis komponen yang akan diproduksi di Indonesia. Komponen tersebut meliputi bagian dalam dan luar smartphone, yang akan menjadi bagian dari rantai pasok global perusahaan.
“Kami sudah berbicara lebih spesifik mengenai jenis komponen yang akan diproduksi. Mereka juga sudah menyampaikan detail investasinya,” ujar Rosan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 05 Desember2024, seperti disampaikan melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Rosan berharap, komitmen investasi sebesar 1 miliar dolar AS (setara Rp 15,95 triliun) yang diusulkan oleh pemerintah Indonesia dapat segera disepakati secara tertulis dalam waktu dekat.
“Kami optimis dalam sepekan ke depan akan ada komitmen resmi dari pihak Apple,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengonfirmasi bahwa Apple berencana mengambil skema investasi fasilitas produksi di Indonesia. Menurutnya, investasi ini merupakan langkah awal untuk memperluas kehadiran Apple di Tanah Air, sekaligus memenuhi persyaratan regulasi terkait tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang menjadi syarat edar iPhone 16.
“Kami sudah berbicara intensif dengan Kementerian Investasi untuk merancang skema terbaik agar Apple dapat merealisasikan investasi ini,” jelas Agus.
Ia menegaskan bahwa kawasan industri yang akan digunakan serta teknis realisasi investasi masih dalam tahap pembahasan bersama.
Agus juga menambahkan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar investasi ini berjalan lancar.
“Kami ingin Apple tumbuh di Indonesia dengan menghadirkan fasilitas produksi atau pabrik. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri kita,” ujarnya.
Rosan dan Agus sejalan dalam menekankan bahwa investasi Apple harus membawa manfaat nyata bagi Indonesia. Selain menciptakan lapangan kerja, investasi ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok global di dalam negeri dan mendorong pertumbuhan sektor industri.
“Kita ingin melihat asas manfaat yang adil. Apple harus berinvestasi di sini, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada pembangunan rantai pasok global yang lebih terintegrasi dengan Indonesia,” ungkap Rosan.
Meski pembahasan berjalan positif, Rosan mengakui masih ada beberapa hal yang perlu disesuaikan atau fine-tuning. Pemerintah berharap Apple tidak hanya memenuhi komitmen verbal, tetapi juga segera merealisasikan investasi tersebut secara konkret.
“Kami berkomitmen untuk terus memfasilitasi pembicaraan ini sehingga semua pihak mendapatkan hasil yang maksimal. Kita juga ingin memastikan bahwa investasi ini memberikan dampak jangka panjang bagi industri nasional,” tutup Rosan.
Jika terealisasi, investasi ini akan menjadi langkah besar bagi Apple dalam memperluas kehadirannya di pasar Indonesia, sekaligus mendukung pengembangan sektor teknologi dan manufaktur di Tanah Air.
Pemerintah optimis bahwa kerja sama ini akan membuka peluang baru bagi masyarakat Indonesia dan memperkuat posisi negara dalam peta ekonomi global.
