INFO24.ID – Dalam konferensi pers pada Rabu, 25 September 2024, Polres Tasikmalaya Kota resmi menetapkan sembilan tersangka terkait tewasnya seorang siswa MTs, Ghazwan Ghaisan M Syakir (14), di Jalan Letjen Mashudi. Peristiwa tragis yang terjadi pada Minggu dini hari ini langsung mengguncang masyarakat Tasikmalaya.
Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Joko Sulistiono, memimpin konferensi pers dan menjelaskan bahwa dari sembilan tersangka, tiga adalah orang dewasa, sementara enam lainnya masih di bawah umur. Mereka diidentifikasi dengan inisial CM (22), DMY (19), AMA (18), dan enam anak di bawah umur berinisial K (15), AF (16), RR (16), AS (17), MF (16), dan AJ (17). Semua tersangka terlibat dalam penghadangan dan serangan brutal terhadap korban.
Para pelaku telah mempersiapkan senjata seperti kayu, bambu, dan batu untuk menyerang Ghazwan di sekitar Jalan Letjen Mashudi.
“Para tersangka menunggu di pinggir jalan dengan senjata yang telah disiapkan,” kata AKBP Joko.
Dalam konferensi pers tersebut, tiga tersangka dewasa dihadirkan bersama barang bukti berupa kayu, batu, dan sepeda motor milik korban. Barang-barang ini semakin menguatkan keterlibatan para pelaku dalam tindakan keji yang merenggut nyawa Ghazwan.
Polisi menjerat kesembilan tersangka dengan dua pasal berlapis, yakni Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 170 KUHP tentang tindakan kekerasan bersama-sama. Ancaman hukuman maksimal yang menanti mereka adalah 12 tahun penjara.
“Kami akan menegakkan hukum dengan tegas dalam kasus ini, agar para pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai,” tegas AKBP Joko.
Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, turut hadir dan menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah kepolisian dalam menangani kasus ini.
“Kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Kita harus bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan, terutama bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Peristiwa ini telah menarik perhatian luas masyarakat Tasikmalaya, yang berharap agar keadilan ditegakkan seadil-adilnya. Kejadian tragis ini menjadi peringatan penting akan peran masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan, khususnya bagi anak-anak yang rentan.
Dengan tindakan tegas dari pihak kepolisian dan dukungan penuh pemerintah, diharapkan kasus ini menjadi titik balik dalam menjaga keamanan di Tasikmalaya dan mencegah tragedi serupa di masa depan.