INFO24.ID – Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, kini melangkah lebih jauh dengan mendeklarasikan rencana membentuk ormas atau bahkan partai baru, untuk mengakomodasi gerakan perubahan yang telah ia gaungkan sejak kontestasi Pilpres 2023.
Anies menyadari bahwa kegagalannya untuk ikut serta dalam Pilkada 2024 bukanlah akhir dari perjuangannya. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa perjuangannya masih jauh dari selesai, dan terima kasih kepada para pendukung setianya menjadi salah satu poin utama yang disampaikannya.
“Dalam 1,5 tahun terakhir, bahkan hampir dua tahun, kita telah berjuang bersama di jalur Pilpres dan Pilgub. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah terlibat, saya tidak bisa sebut satu per satu karena jumlahnya begitu banyak. Yang pasti, setiap orang yang terlibat adalah pejuang yang luar biasa,” ujar Anies melalui kanal YouTube pribadinya, Jumat, 30 Agustus 2024, dalam video berjudul ‘Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pilkada 2024’.
Dalam video tersebut, Anies juga menyoroti upaya DPR yang dinilainya sebagai tindakan membangkang terhadap Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 terkait Pilkada 2024, yang memicu aksi massa di berbagai wilayah Indonesia. Menurutnya, aksi-aksi tersebut merupakan bukti bahwa rakyat Indonesia masih kritis dan peduli terhadap masa depan demokrasi di tanah air.
“Gerakan massa yang muncul untuk mengawal putusan MK ini membuktikan bahwa rakyat Indonesia belum apatis. Mereka masih peduli dan sangat peka terhadap kondisi demokrasi kita. Harapan itu masih menyala terang,” tegas Anies.
Baca Juga: Absen dari Agenda Presiden, Pramono Anung Fokus Jalani Tes Kesehatan untuk Pilkada DKI 2024
Menyoal langkah politiknya ke depan, Anies mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi perpolitikan Indonesia saat ini. Ia menilai banyak partai politik yang tersandera oleh kekuasaan, sehingga tidak lagi mampu mewakili suara rakyat dengan optimal. Atas dasar itulah, ia memilih untuk tidak bergabung dengan partai manapun.
“Jika bergabung dengan partai, pertanyaannya adalah, partai mana yang tidak tersandera oleh kekuasaan saat ini? Bahkan untuk mencalonkan diri saja sudah menjadi hal yang berisiko. Ini adalah kenyataan yang kita hadapi,” katanya.
Alih-alih bergabung dengan partai yang sudah ada, Anies lebih memilih untuk membangun wadah baru, baik berupa ormas maupun partai politik, yang dapat menjadi sarana bagi gerakan perubahan yang semakin besar.
“Apakah akan membentuk partai politik baru? Jika untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang semakin membesar ini dan menjadikannya sebuah kekuatan nyata, maka membangun ormas atau partai baru mungkin adalah jalan yang akan kami tempuh,” jelas Anies.
Anies menutup dengan harapan bahwa langkah-langkah konkret untuk mewujudkan gerakan ini tidak akan memakan waktu terlalu lama. Ia bertekad untuk mengusung gagasan perubahan yang dapat membawa Indonesia menuju demokrasi yang lebih setara, politik yang lebih berfokus pada kebijakan dan gagasan, serta peningkatan kesadaran politik dan demokrasi, terutama di kalangan generasi muda.
“Salah satu tujuan besar yang ingin kami capai adalah meningkatkan kesadaran politik dan demokrasi di Indonesia, serta mendorong inisiatif-inisiatif dan gerakan sosial di kalangan anak muda untuk tumbuh dan berkembang,” pungkas Anies.