INFO24.ID – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajaran menteri untuk segera membentuk Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sebagai upaya meningkatkan perekonomian di pedesaan. Pemerintah juga meminta bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menyalurkan dana pinjaman guna mendukung operasional koperasi ini.
Dalam perencanaannya, setiap Kopdes Merah Putih diperkirakan membutuhkan anggaran antara Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar. Pemerintah menargetkan pembangunan koperasi ini dalam jumlah besar, yaitu sekitar 70 hingga 80 ribu unit di berbagai desa di Indonesia.
Peran Koperasi Merah Putih dalam Perekonomian Desa
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa koperasi ini akan memiliki berbagai fasilitas yang mendukung kehidupan masyarakat desa.
“Akan ada outlet, apotek desa, serta gudang desa yang dapat membantu distribusi bahan kebutuhan pokok,” ujar Budi.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa koperasi ini harus menjadi solusi bagi masyarakat desa dalam menghindari praktik rentenir, tengkulak, dan pinjaman online ilegal yang sering menjerat ekonomi masyarakat kecil.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa unit simpan pinjam dalam koperasi ini akan memudahkan masyarakat desa dalam mengakses pendanaan tanpa harus menghadapi bunga tinggi atau persyaratan berat seperti yang biasa diterapkan oleh bank konvensional.
Sumber Pendanaan dan Skema Pembiayaan
Koperasi Desa Merah Putih bukanlah konsep baru bagi Presiden Prabowo. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, ia telah mengundang sejumlah menteri untuk membahas inisiatif ini lebih lanjut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa dana pembangunan koperasi ini akan berasal dari Dana Desa yang telah dialokasikan pemerintah. Menurutnya, dengan rata-rata anggaran desa mencapai Rp 1 miliar per tahun, kebutuhan dana untuk pembangunan koperasi ini masih dapat terpenuhi.
Pendanaan awal akan ditanggung terlebih dahulu oleh bank-bank Himbara. “Himbara yang akan menanggung lebih dulu, kemudian koperasi akan mengangsur pinjamannya. Intinya, Koperasi Desa Merah Putih segera dibentuk dan dijalankan,” ujar Zulkifli dalam konferensi pers usai rapat terbatas.
Terobosan Ekonomi Desa dari Presiden Prabowo
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyebut bahwa langkah ini merupakan terobosan inovatif dari Presiden Prabowo, mengingat selama ini koperasi sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses pinjaman dari bank akibat persyaratan agunan yang ketat.
“Selama ini koperasi sulit mendapat pinjaman dari Himbara karena butuh jaminan. Tanpa jaminan yang cukup, sulit untuk mengakses dana pinjaman dari bank,” ujar Tito.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie, menambahkan bahwa Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat desa serta mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem.
Koperasi ini dirancang untuk memiliki enam unit utama, yaitu:
- Gerai (untuk kebutuhan sehari-hari)
- Gudang berpendingin (untuk penyimpanan produk)
- Kantor koperasi
- Apotek desa
- Klinik kesehatan
- Unit simpan pinjam
Dengan berbagai fasilitas tersebut, pemerintah berharap Kopdes Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi di pedesaan sekaligus memberikan akses layanan yang lebih mudah bagi masyarakat.
Dengan target 70 hingga 80 ribu koperasi yang akan dibangun, program ini berpotensi menjadi salah satu proyek ekonomi desa terbesar dalam pemerintahan Prabowo.