INFO24.ID – Sepuluh warga Tasikmalaya terjebak di Kamboja, salah satu diantaranya berasal dari Kampung Mekarbakti, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu. Ia adalah Taufik Hidayat (25), yang biasa dipanggil Ofik, seorang tukang jahit yang dulunya bekerja di Jakarta.
Kepala Desa Kutawaringin, Sarif Hidayat, saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon mengakui bahwa Ofik sebagai warganya. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana Ofik bisa sampai ke Kamboja.
“Kami sama sekali tidak tahu ceritanya, karena sejak awal juga tidak ada laporan ke desa,” ungkap Sarif, kepada wartawan, Jumat 26 Desember 2025.
Menurutnya, sepekan lalu pihak desa mendapat panggilan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tasikmalaya memberitahu bahwa ada warganya terjebak di Kamboja.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Disnaker dan pak Bupati juga merespon baik. Beliau akan membantu proses pemulangan sesuai aturan,” katanya.
Terpisah, Euis, ibu kandung Ofik, menceritakan bahwa awalnya putranya bekerja sebagai tukang jahit di Jakarta. Namun enam bulan lalu, Ofik memberitahu bahwa ia akan ikut temannya bekerja di Medan.
“Setahu saya dia kerja di Jakarta, tapi kemudian katanya mau ikut temen kerja ke Medan. Ternyata di sana bukan bekerja, tapi tinggal di tempat penampungan pekerja yang akan keluar negeri,” kata Euis.
Selama di Medan, Ofik pernah berkomunikasi dengan keluarga, namun kemudian hilang kontak. Sepekan lalu ia menelepon keluarga sambil menangis, memberitahu bahwa ia berada di Kamboja dan ingin pulang tapi tidak punya uang.
Euis menjelaskan bahwa kondisi Ofik dan rekan-rekannya di Kamboja jauh dari baik. Mereka tidak bekerja secara resmi, melainkan dipaksa melakukan penipuan.
“Setiap hari mereka dikurung di ruangan, sering dimarahi, bahkan satu temannya pernah disetrum sampai menjerit kesakitan,” ujarnya sambil meneteskan air mata.
Pada suatu hari, Ofik dan teman-temannya nekad kabur dari tempat penampungan. Setelah beberapa hari berkeliaran di wilayah yang tidak dikenal, akhirnya ia berhasil mencapai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kamboja.
“Sekarang Alhamdulillah ia sudah di KBRI dan menunggu proses pemulangan. Semoga cepat bisa kembali ke Indonesia,” pungkas Euis.











