INFO24.ID – Siapa sangka, sebuah tradisi daerah mampu menarik perhatian klub-klub sepak bola dunia. Hal inilah yang terjadi pada Pacu Jalur, lomba balap perahu tradisional asal Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Awalnya, Pacu Jalur hanyalah festival budaya lokal yang memancarkan semangat gotong royong dan keindahan Sungai Kuantan. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, festival ini viral di TikTok berkat aksi unik “Si Tukang Tari”, sosok yang menari di ujung perahu dengan gerakan energik dan kocak untuk menyemangati para pendayung.
Si Tukang Tari, Maskot Viral Pacu Jalur
Penampilan Tukang Tari yang lincah dan menghibur membuat warganet terpukau. Aksinya menjadi trending dan ditonton jutaan kali di berbagai platform media sosial.
Bahkan, popularitas Pacu Jalur menembus kancah internasional. Klub sepak bola papan atas seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan ikut menirukan gerakan Si Tukang Tari dalam konten media sosial mereka sebagai bentuk apresiasi pada kekayaan budaya Indonesia.
Dari Sungai Kuansing ke Mata Dunia
Fenomena ini menjadi bukti betapa besar pengaruh media sosial dalam mengenalkan budaya lokal ke level global. Tradisi Pacu Jalur yang sarat nilai kebersamaan, humor, dan semangat kompak masyarakat Kuansing kini menjadi perbincangan hangat di Eropa.
Biasanya, promosi budaya dilakukan melalui festival resmi atau pameran pariwisata. Namun Pacu Jalur membuktikan bahwa kreativitas otentik dan keunikan tradisi bisa menjadi diplomasi budaya yang efektif dan menghibur.
Lebih dari Sekadar Lomba Dayung
Pacu Jalur telah menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat Riau. Perahu panjang dengan kapasitas hingga 60 pendayung, dihiasi ukiran warna-warni dan diiringi musik tradisional, merefleksikan kekayaan warisan budaya Indonesia.
Kini, setelah mendapat sorotan internasional, Pacu Jalur berpotensi besar menjadi agenda wisata budaya berskala dunia. Namun demikian, pelestarian nilai-nilai aslinya perlu dijaga agar tradisi ini tetap menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang, bukan sekadar tontonan viral.