Info

Tradisi Ngikis di Cisaga, Perpaduan Adat, Sejarah, dan Makna Spiritual

×

Tradisi Ngikis di Cisaga, Perpaduan Adat, Sejarah, dan Makna Spiritual

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Upacara adat Tradisi Ngikis kembali digelar di Situs Apun Pager Gunung Dalem Singaperbangsa III, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cisaga, Ciamis. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis, R. Ega Anggara Al Kautsar, SH, MM, bersama Kepala Bidang Kebudayaan serta staf. Selain itu, turut hadir perwakilan aparat desa, kecamatan, serta unsur TNI dan Polri.

Tradisi Ngikis merupakan ritual turun-temurun yang dilakukan masyarakat Desa Mekarmukti sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatan utama dalam tradisi ini adalah penggantian pagar makam lama dengan pagar baru yang terbuat dari bambu.

Makna Filosofis Tradisi Ngikis

Aip Syarifudin, Sesepuh Adat Cisaga, menjelaskan bahwa ritual ini memiliki makna filosofis yang mendalam.

“Inti dari Tradisi Ngikis adalah penggantian pagar makam lama dengan yang baru. Ini melambangkan penyucian diri dan mengingatkan manusia untuk memagari diri dari segala perbuatan tercela sebelum menjalani ibadah puasa,” ujar Aip.

Selain penggantian pagar makam, rangkaian kegiatan lainnya meliputi pembacaan doa atau tawasul, pembacaan sejarah singkat situs, pemasangan kain putih pada beberapa nisan, serta penyiraman air suci pada Makam Dalem Singaperbangsa III. Air suci yang digunakan berasal dari beberapa mata air di Kabupaten Ciamis, salah satunya dari Cikawali.

Sejarah Situs Singaperbangsa III

Situs Apun Pager Gunung Dalem Singaperbangsa III merupakan makam Dalem Singaperbangsa III, Bupati Galuh Kertabumi V. Sejarah mencatat bahwa Singaperbangsa III yang dimakamkan di Cisaga memiliki gelar Kanduruan Apun Pager Gunung.

Ia memiliki putra bernama Kanduruan Apun Wirasuta (Singaperbangsa IV) yang menjadi Bupati Karawang pertama, menjabat dari tahun 1633 hingga 1677. Singaperbangsa IV juga dikenal dengan nama Panembahan Singaperbangsa, Dalem Kalidaun, atau Eyang Manggung.

Singaperbangsa merupakan keturunan Wiraperbangsa dari Kerajaan Galuh. Berdasarkan catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang, garis keturunan Singaperbangsa berasal dari Prabu Geusan Ulun, penguasa Kerajaan Sumedang Larang.

Melestarikan Tradisi untuk Generasi Mendatang

Tradisi Ngikis tidak hanya berfungsi sebagai ritual spiritual, tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya dan sejarah bagi masyarakat setempat. Diharapkan generasi muda terus menjaga dan melestarikan warisan budaya ini agar tetap lestari di masa depan.