INFO24.ID – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah Tasikmalaya menginisiasi Youth Education Festival sebagai upaya menghadirkan ruang belajar yang lebih inklusif, menyenangkan, dan kolaboratif bagi pelajar serta mahasiswa.
Kegiatan ini mengusung tema “Menumbuhkan Semangat Pendidikan Melalui Budaya, Minat, dan Bakat sebagai Wadah Inkubasi Generasi Berprestasi” dan digelar di lingkungan kampus STAI Al Hidayah Tasikmalaya.
Agenda yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 22 Desember 2025 tersebut akan dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D., dipastikan hadir bersama Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Budi Mahmud Saputra, S.E.
Selain itu, ratusan pelajar dari Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, hingga Kabupaten Ciamis turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Tidak hanya pelajar, perwakilan organisasi siswa dan pelajar juga dijadwalkan hadir, mulai dari pengurus OSIS hingga Ikatan Pelajar Putra dan Putri Persis se-Priangan Timur.
Kehadiran berbagai unsur tersebut diharapkan memperkaya diskusi serta memperluas jejaring antarpelajar dan mahasiswa.
Ketua Pelaksana Youth Education Festival, Muhamad Ihsan Fadilah, mengatakan kegiatan ini lahir dari kegelisahan terhadap menurunnya semangat kepelajaran di kalangan generasi muda. Menurutnya, pendekatan pendidikan tidak bisa hanya berfokus pada capaian akademik semata.
Ia menegaskan bahwa penguatan budaya, minat, dan bakat menjadi elemen penting dalam menciptakan proses belajar yang berkelanjutan.
Melalui festival ini, panitia ingin membuka ruang agar pelajar dan mahasiswa dapat mengekspresikan potensi diri sekaligus membangun semangat berprestasi.
Sementara itu, Ketua DEMA STAI Al Hidayah Tasikmalaya, Zidan Jamaludin, menyoroti pentingnya Seminar Pendidikan Nasional yang menjadi bagian dari rangkaian acara.
Ia menilai forum tersebut memiliki peran strategis dalam membangun cara pandang kritis generasi muda terhadap sistem pendidikan nasional.
Zidan berharap seminar tersebut mampu mendorong pelajar dan mahasiswa memahami arah pendidikan Indonesia dalam mencetak sumber daya manusia yang merdeka, berpikir kritis, dan memiliki daya saing di tengah tantangan global.
Dari sisi institusi, Ketua STAI Al Hidayah Tasikmalaya, Hamid, memandang Youth Education Festival sebagai langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang urgensi pendidikan.
Ia menekankan bahwa peran mahasiswa tidak hanya terbatas di lingkungan kampus, tetapi juga harus memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Menurut Hamid, kegiatan ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran sosial bagi mahasiswa agar mampu berkontribusi dalam mendorong perubahan melalui pendidikan, khususnya di wilayah Priangan Timur.
Youth Education Festival diharapkan tidak sekadar menjadi ajang seremonial, melainkan ruang inkubasi bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi, memperkuat karakter, serta menumbuhkan komitmen bersama dalam memajukan dunia pendidikan di daerah.











