INFO24.ID – Relawan Anak Bangsa Nasional (RABN) menyatakan dukungan terhadap pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.
Dukungan itu disampaikan Ketua Umum RABN, Agus Winarno, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2025.
Menurut Agus, Soeharto merupakan sosok yang memiliki kontribusi besar terhadap perjalanan bangsa, terutama dalam hal pembangunan ekonomi, stabilitas nasional, dan ketahanan pangan pada masa pemerintahannya.
“Kami menilai Pak Soeharto memiliki jejak sejarah yang tidak bisa diabaikan. Pengakuan sebagai Pahlawan Nasional bukan sekadar simbol atau nama di atas prasasti, melainkan bentuk penghormatan terhadap jasa dan pengabdiannya,” ujar Agus.
Agus menambahkan, dukungan RABN lahir dari keyakinan bahwa setiap fase sejarah bangsa memiliki nilai pembelajaran tersendiri. Ia menilai, penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional akan menjadi momentum reflektif bagi masyarakat untuk menilai kembali warisan kepemimpinan masa lalu dengan cara yang lebih objektif.
“Kita bukan hanya berbicara masa lalu, tetapi mengajak generasi muda untuk memahami nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab yang pernah diwariskan. Gelar ini akan bermakna bila disertai pemahaman yang mendalam,” kata Agus.
Kementerian Sosial sebelumnya mengumumkan tengah menyeleksi 40 nama calon penerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Soeharto termasuk dalam daftar nama yang diusulkan untuk dinilai oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
RABN, lanjut Agus, menyambut baik langkah tersebut dan menilai proses ini sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan panjang bangsa Indonesia.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pendiri dan pemimpinnya. Kami ingin memastikan bahwa proses pengusulan berjalan adil, transparan, dan dapat diterima oleh publik,” ujarnya.
Agus juga menegaskan bahwa pemberian gelar Pahlawan Nasional semestinya tidak berhenti pada seremoni tahunan, melainkan disertai kajian sejarah yang menyeluruh terhadap jasa, peran, dan juga kontroversi setiap tokoh.
Ia menilai, keterlibatan masyarakat menjadi penting agar keputusan tersebut memiliki legitimasi moral di mata publik. “Kami berharap pengakuan ini tidak hanya memuliakan masa lalu, tetapi juga menumbuhkan semangat pengabdian, keadilan, dan persatuan bagi generasi penerus bangsa,” ucapnya.
Soeharto dikenal sebagai pemimpin yang membawa Indonesia pada masa pembangunan pesat di era Orde Baru. Namun, perjalanan pemerintahannya juga tidak terlepas dari kritik dan perdebatan, terutama menyangkut aspek demokrasi dan hak asasi manusia. Wacana pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto pun kembali membuka ruang diskusi publik tentang bagaimana bangsa ini menilai warisan sejarah para pemimpinnya.