Info

Program SMA Unggulan Dialihkan ke Kemendiktisaintek untuk Fokus pada Pendidikan Kelas Dunia

×

Program SMA Unggulan Dialihkan ke Kemendiktisaintek untuk Fokus pada Pendidikan Kelas Dunia

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Pengelolaan Program Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan rencananya akan dialihkan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Informasi ini disampaikan oleh Menteri Kemendiktisaintek, Satryo Seomantri Brodjonegoro.

“Proses pemindahan ini sedang berlangsung dari Kemendikdasmen ke Kemendiktisaintek,” ujar Satryo saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, pada Senin, 30 Desember 2024.

Satryo menjelaskan bahwa peralihan ini dilakukan karena konsep SMA Unggulan dianggap berbeda dari sekolah pada umumnya. Salah satu tujuannya adalah mempersiapkan para lulusannya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi bertaraf internasional.

“Program ini bertujuan melatih siswa agar dapat diterima di universitas kelas dunia di masa depan,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa siswa SMA Unggulan akan tinggal di asrama yang dikelola langsung oleh sekolah. Fasilitas ini dirancang untuk memungkinkan proses pembinaan dan pelatihan yang lebih intensif bagi para siswa.

Sebelumnya, program SMA Unggulan berada di bawah pengelolaan Kemendikdasmen. Namun, menurut Satryo, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar pelaksanaan program ini berada di bawah Kemendiktisaintek.

“Presiden Prabowo menginginkan program ini dikelola oleh kementerian kami. Meski berada di Kemendikdasmen, konsepnya tetap harus berasal dari kami,” ungkapnya dalam wawancara pada Oktober 2024.

Program SMA Unggulan ini merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk mempercepat kemajuan di sektor pendidikan. Rencananya, pelaksanaan program ini akan dimulai pada awal 2025.

Satryo menambahkan bahwa pihaknya sedang menunggu terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) dan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai landasan hukum untuk mengimplementasikan program tersebut.

Mengenai jumlah sekolah yang akan dibangun, Satryo menyebutkan target hingga 2029, yaitu sebanyak 40 SMA Unggulan yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Target kami adalah membangun 20 SMA Unggulan baru, serta meningkatkan status 20 SMA atau MA yang sudah ada menjadi SMA Unggulan,” jelasnya.

Jika ada saran atau tambahan, jangan ragu untuk menyampaikan!