INFO24.ID – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera, khususnya di Aceh Tamiang. Permintaan maaf itu disampaikan karena masih ada kebutuhan warga yang belum sepenuhnya terpenuhi, termasuk pasokan listrik.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Prabowo saat menemui para pengungsi di Desa Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Jumat (12/12/2025).
“Saya minta maaf kalau masih ada yang belum terpenuhi. Pemerintah sedang bekerja keras, mungkin listrik yang belum sepenuhnya menyala,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo memastikan pemerintah akan terus hadir membantu masyarakat hingga kondisi kembali normal. Ia juga sempat menanyakan langsung kondisi kelistrikan kepada Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi.
Armia menjelaskan bahwa listrik di wilayahnya sudah mulai menyala secara bertahap. Meski demikian, Prabowo mengakui tantangan di lapangan tidak mudah dan membutuhkan kerja bersama.
“Kita tahu kondisi di lapangan sulit. Tapi kita atasi bersama. Mudah-mudahan masyarakat bisa cepat pulih dan kembali normal,” ujarnya.
Sebelumnya, laporan mengenai kondisi kelistrikan di Aceh menjadi sorotan. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sempat menyampaikan kepada Presiden bahwa listrik di Aceh telah menyala hingga 93 persen pada 7 Desember dan 97 persen pada 8 Desember 2025.
Namun laporan tersebut menuai kritik karena dinilai tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh dilaporkan masih mengalami pemadaman listrik. Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Teuku Abdul Khalid, meminta agar laporan kepada Presiden disampaikan secara akurat.
“Saat ini baru sekitar 60 persen listrik yang menyala di 18 kabupaten/kota terdampak. Saya minta data yang disampaikan ke Presiden harus benar agar kebijakan yang diambil tepat,” kata Khalid, Selasa (9/12/2025).
Ia menilai ketidaksesuaian data dapat berdampak langsung terhadap percepatan penanganan bencana dan merugikan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Bahlil Lahadalia menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan meningkatkan upaya pemulihan kelistrikan di Aceh. Pemerintah, kata Bahlil, akan mengerahkan seluruh sumber daya untuk mempercepat pemulihan sektor energi.
“Kami akan bekerja secara totalitas. Jika masih ada pelayanan yang belum maksimal, kami mohon maaf,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Bahlil menambahkan, kondisi lapangan yang dinamis membuat proses pemulihan tidak selalu berjalan sesuai perhitungan awal. Meski demikian, ia memastikan upaya perbaikan akan terus dilakukan hingga seluruh wilayah terdampak kembali mendapatkan pasokan listrik.











