INFO24.ID – Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat, SE, telah dihadapkan pada berbagai tantangan besar yang harus segera ditangani, padahal baru bekerja kurang dari dua pekan menjabat. Mulai dari rusaknya infrastruktur jalan, kondisi kesehatan masyarakat yang memprihatinkan, hingga masalah pendidikan dengan banyaknya bangunan sekolah yang rusak, menjadi pekerjaan rumah yang mendesak bagi dirinya dan bagi Bupati-Wakil Bupati Tasikmalaya terpilih di masa mendatang.
“Saya sudah bersilaturahmi dan berkunjung ke setidaknya 20 kecamatan. Dari kunjungan itu, kami telah memetakan berbagai masalah yang ada berdasarkan masukan dari pejabat, camat, dan kepala desa. Keluhan-keluhan ini harus segera diperbaiki ke depannya,” ungkap Yedi usai menghadiri Deklarasi Pilkada Damai 2024 pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Yedi menemukan bahwa infrastruktur seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan menjadi masalah utama yang perlu segera dibenahi. Permasalahan ini menjadi tantangan berat bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih, baik dari nomor urut 1, 2, maupun 3 pada Pilkada 2024. Menurut Yedi, perbaikan infrastruktur jalan yang rusak, bangunan sekolah yang bobrok, serta peningkatan fasilitas kesehatan harus menjadi prioritas utama.
“Saat ini, banyak sekolah yang rusak, berlubang, dan perlu perbaikan segera. Begitu juga dengan jalan-jalan yang rusak, serta penyakit menular seperti HIV dan TBC yang masih banyak ditemukan di masyarakat,” tuturnya.
Baca Juga: Deklarasi Pilkada Damai Tasikmalaya 2024, Komitmen Bersama Ciptakan Pemilihan Aman dan Demokratis
Berbagai permasalahan yang diidentifikasi ini sudah dipetakan oleh Yedi dan akan segera dilaporkan kepada Penjabat Gubernur Jawa Barat. Bahkan, ia berencana untuk melaporkan temuan tersebut kepada Presiden, guna memberikan gambaran lebih jelas tentang situasi di Kabupaten Tasikmalaya dan mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat.
Sebagai Pjs. Bupati, Yedi juga telah berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait untuk menangani masalah ini. Ia mengarahkan kepala dinas untuk segera berkonsultasi terkait perbaikan sarana pendidikan, kesehatan, dan jalan yang mendesak.
“Tindakan cepat sangat diperlukan. Kami sudah mempersiapkan surat permohonan kepada Kementerian Kesehatan agar bisa memberikan dukungan, termasuk pengobatan gratis untuk penyakit menular di Tasikmalaya,” paparnya.
Menanggapi keluhan mengenai banyaknya jalan yang rusak, Yedi menyatakan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama. Namun, ia telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mencari solusi.
Ia menekankan bahwa langkah-langkah ini hanyalah permulaan, dan pihaknya akan terus berupaya membuka akses agar pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya dapat berjalan lebih baik di masa depan