INFO24.ID – Presiden RI melakukan perombakan kabinet secara terbatas, termasuk mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro. Namun, sebelum keputusan resmi diumumkan, Satryo menyatakan bahwa ia telah mengundurkan diri dari jabatannya.
“Saya baru saja menyerahkan surat pengunduran diri ke Kementerian Sekretariat Negara (Setneg),” ungkap Satryo saat ditemui wartawan di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Ia mengungkapkan bahwa keputusannya untuk mundur diambil karena upayanya selama empat bulan terakhir dianggap belum memenuhi ekspektasi pemerintah.
“Daripada diberhentikan, saya rasa lebih baik mundur. Saya sudah bekerja dengan tulus tanpa pamrih, tetapi jika dianggap tidak sesuai, saya memilih untuk mengundurkan diri,” ujarnya.
Surat pengunduran diri tersebut telah ditulis sejak Selasa (18/2) malam dan diserahkan ke Setneg sebelum diteruskan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Satryo juga menyatakan bahwa ia tidak ingin meninggalkan pesan atau harapan khusus kepada penggantinya. Menurutnya, setiap pemimpin memiliki visi dan cara kepemimpinan masing-masing.
Aksi Protes Pegawai ASN
Sebelum pengunduran dirinya, situasi di Kemdiktisaintek sempat memanas. Ratusan aparatur sipil negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menggelar aksi damai di depan kantor kementerian. Mereka menyuarakan kritik terhadap gaya kepemimpinan Satryo dengan menyanyikan lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, meneriakkan yel-yel, serta membentangkan spanduk dan karangan bunga.
Aksi ini dipicu oleh pemberhentian mendadak terhadap seorang pegawai bernama Neni Herlina. Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, menilai bahwa keputusan tersebut didasarkan pada kesalahpahaman dan menimbulkan persepsi negatif terhadap Neni.
“Mungkin ada miskomunikasi dalam pelaksanaan tugas yang akhirnya menimbulkan fitnah. Ibu Neni dituduh menerima sesuatu yang sebenarnya tidak ia lakukan,” kata Suwitno.
Selain itu, Suwitno juga mengungkapkan bahwa beberapa pegawai lain sebelumnya mengalami perlakuan serupa, meski enggan menyebutkan nama mereka.
Menanggapi isu tersebut, Satryo membantah melakukan pemecatan terhadap pegawai. Ia menegaskan bahwa yang terjadi adalah mutasi dan rotasi, yang merupakan praktik umum dalam suatu instansi atau kementerian.
Dengan pengunduran diri Satryo, kini posisi Mendiktisaintek akan diisi oleh Brian Yuliarto, yang diharapkan mampu membawa perubahan dan menyesuaikan kebijakan sesuai dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo.