Info

Menteri Investasi Rosan Sebut Indonesia Berpeluang Mengembangkan Mobil Listrik Nasional

×

Menteri Investasi Rosan Sebut Indonesia Berpeluang Mengembangkan Mobil Listrik Nasional

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan kendaraan listrik sendiri.

Menurut Rosan, sumber daya yang dimiliki Indonesia cukup mendukung untuk merealisasikan hal tersebut, meskipun saat ini sudah ada beberapa pabrikan mobil listrik dari luar negeri yang beroperasi di Indonesia, seperti Hyundai (Korea Selatan), BYD, dan Wuling (China).

Pernyataan ini disampaikannya setelah menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Kamis (6/2/2025). Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas perkembangan investasi di sektor kendaraan listrik di Indonesia.

“Saat ini sudah ada Hyundai, BYD, dan Wuling yang telah mendirikan fasilitas manufaktur di Indonesia. Namun, mereka beroperasi atas nama perusahaan masing-masing. Kita sendiri sudah memiliki Maung, dan ke depan mungkin akan ada pengembangan lebih lanjut yang akan kami upayakan,” ujar Rosan kepada awak media.

Meski demikian, Rosan belum dapat memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana konkret pengembangan mobil listrik nasional tersebut.

“Maung sudah ada, dan ke depannya tentu akan ada inovasi lanjutan. Namun, dari sudut pandang investasi, saya lebih fokus pada bagaimana pengembangan ini bisa menarik lebih banyak investasi,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rosan juga berdiskusi dengan pengusaha sekaligus Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia, Pandu Sjahrir, mengenai strategi peningkatan investasi di sektor kendaraan listrik dan baterai di Indonesia.

“Kita harus berperan aktif dalam menarik investasi yang memungkinkan pengembangan mobil listrik di dalam negeri. Fokusnya adalah bagaimana investasi dapat diarahkan untuk mendukung industri ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rosan menegaskan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target emisi nol pada tahun 2060. Presiden Prabowo bahkan ingin mempercepat pencapaian target tersebut.

“Saat ini, produksi kendaraan di Indonesia mencapai sekitar 1,2 juta unit per tahun dan terus berkembang. Diperkirakan pada tahun 2030, angka tersebut bisa meningkat menjadi 2,5 juta unit. Kita harus memiliki peran yang lebih besar dalam industri ini. Oleh karena itu, kami diminta untuk melakukan kajian lebih lanjut terkait hal ini,” paparnya.

Sementara itu, Pandu Sjahrir menambahkan bahwa dalam pertemuan tersebut, fokus utama pembahasan adalah pengembangan mobil listrik nasional secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir.

“Diskusi tadi hanya seputar mobil nasional,” tutup Pandu.