Info

Menteri Agus Gumiwang Sebut Investasi Apple Rp16 Triliun Belum Cukup

×

Menteri Agus Gumiwang Sebut Investasi Apple Rp16 Triliun Belum Cukup

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa investasi Apple sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16,16 triliun masih belum cukup untuk memenuhi harapan pemerintah Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kunjungan Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman, beserta timnya ke kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta Selatan, pada Selasa 7 Januari 2025.

“Saya tidak akan membicarakan angka secara spesifik, tetapi sudah saya tegaskan bahwa 1 miliar dolar AS belum memadai,” kata Agus di sela-sela pertemuan dengan perwakilan Apple.

Agus menjelaskan bahwa pemerintah mengharapkan Apple untuk tidak hanya berinvestasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dengan membangun fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa tidak ada tenggat waktu yang ditentukan untuk menyelesaikan negosiasi tersebut.

“Kesepakatan bisa tercapai kapan saja—hari ini, malam ini, besok, minggu depan, atau bahkan bulan depan. Yang terpenting adalah substansi yang dibahas,” ujar Agus.

Pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar 30 menit. Agus menyampaikan kepada Nick bahwa isu terkait Apple telah menjadi perhatian besar masyarakat Indonesia.

“Saya sudah sampaikan kepada Nick bahwa isu Apple ini sangat diperhatikan oleh publik di Indonesia,” tambah Agus.

Dalam pertemuan ini, Apple mengajukan tawaran investasi baru senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15,95 triliun. Tawaran ini muncul di tengah kekecewaan pemerintah Indonesia terhadap Apple atas belum terpenuhinya komitmen investasi sejak 2024.

Selain itu, pemerintah Indonesia hingga kini masih melarang penjualan iPhone 16 series, produk terbaru Apple, di pasar domestik karena perusahaan tersebut belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Melalui negosiasi ini, pemerintah berharap Apple dapat memenuhi kewajibannya sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dengan memperkuat investasi di sektor manufaktur teknologi tinggi.