Info

Mentan: Ada Negara yang Ingin Indonesia Tetap Impor Beras

×

Mentan: Ada Negara yang Ingin Indonesia Tetap Impor Beras

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa ada pihak luar negeri yang berharap Indonesia terus bergantung pada impor beras dan gagal mencapai swasembada pangan, khususnya untuk komoditas strategis nasional.

“Sudah pasti ada negara yang ingin Indonesia tetap impor beras. Tidak ada satu pun negara eksportir yang ingin melihat Indonesia swasembada,” ujar Amran saat ditemui di sela Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian secara daring dan luring di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

Pernyataan ini disampaikan saat Amran menanggapi ucapan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, yang sebelumnya mengungkapkan adanya lembaga di Amerika Serikat yang melaporkan lonjakan produksi pertanian Indonesia, terutama beras.

Amran membenarkan informasi tersebut, yang berasal dari US Department of Agriculture (USDA), dan menyebut laporan itu membuat para eksportir kecewa karena peluang ekspor mereka ke Indonesia berkurang.

“Kemarin kami menerima laporan dari USDA yang menyebutkan produksi beras Indonesia meningkat pesat, sehingga mengecewakan eksportir negara lain,” jelas Amran.

Menurutnya, eksportir beras lebih menginginkan Indonesia tetap menjadi pasar bagi produk mereka. Peningkatan produksi nasional dianggap sebagai ancaman terhadap pasar ekspor mereka. Meski begitu, Amran menilai hal ini sebagai dinamika biasa dalam perdagangan internasional.

“Ini normal. Setiap negara eksportir tentu ingin mempertahankan pasarnya, termasuk di sektor pangan,” ujarnya.

Sebelumnya, Amran juga mengungkapkan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog saat ini mencapai 3,18 juta ton — jumlah tertinggi dalam 23 tahun terakhir, bahkan sejak Indonesia merdeka.

Dalam kesempatan yang sama, Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa lembaga asal Amerika Serikat menilai posisi Indonesia dalam perberasan dunia semakin kuat, membuat negara-negara seperti Thailand merasa kecewa.

Ia juga mengingatkan bahwa setiap tahun ada pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, yang berharap Indonesia terus mengimpor beras.

Namun, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah tahun ini menargetkan untuk tidak mengimpor beras, jagung, garam konsumsi, maupun gula konsumsi.

Sebagai catatan, pada tahun 2024 Indonesia sempat mengimpor 3,85 juta ton beras — meningkat 62 persen dibanding tahun sebelumnya. Impor ini sebagian besar berasal dari Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

Memasuki 2025, pemerintah memutuskan untuk menghentikan impor dan menargetkan pengadaan tiga juta ton beras dari produksi dalam negeri, lebih dari dua kali lipat dibanding capaian tahun sebelumnya.