Info

Kwik Kian Gie Tutup Usia di 90 Tahun, Indonesia Kehilangan Ekonom Berintegritas

×

Kwik Kian Gie Tutup Usia di 90 Tahun, Indonesia Kehilangan Ekonom Berintegritas

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh penting di bidang ekonomi dan politik. Kwik Kian Gie, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) era Presiden Abdurrahman Wahid, berpulang pada usia 90 tahun pada Senin malam, 28 Juli 2025, pukul 22.00 WIB di RS Medistra, Jakarta.

Politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, menyampaikan bahwa almarhum sempat menjalani perawatan intensif selama sekitar dua bulan sebelum wafat. Menurut Hendrawan, selama masa hidupnya Kwik sering mengalami masalah kesehatan, terutama pada sistem pencernaannya.

“Selama ini beliau sering mengeluhkan gangguan pencernaan,” ujar Hendrawan pada Selasa dini hari (29/7/2025).

Hingga berita ini ditulis, tempat persemayaman jenazah masih menunggu keputusan keluarga. Salah satu putri Kwik, yang tinggal di London, sedang dalam perjalanan menuju Jakarta.

“Putri keduanya masih dalam penerbangan dari London ke Jakarta,” tambah Hendrawan.

Dalam pernyataan belasungkawa, Hendrawan mengenang Kwik sebagai sosok yang tegas, jujur, dan memiliki integritas tinggi dalam menyuarakan pandangan ekonomi-politik yang berlandaskan pada kepentingan rakyat.

“Selamat jalan menuju keabadian, ekonom andal yang penuh integritas. You’ll be missed,” ucap Hendrawan dengan penuh rasa duka.

Riwayat Hidup Singkat Kwik Kian Gie

Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Ia dikenal luas sebagai ekonom yang vokal dan pemikir independen, terutama di masa transisi demokrasi pascareformasi.

Kariernya di pemerintahan cukup panjang. Ia menjabat sebagai Menko Ekuin pada tahun 1999–2000 di era Presiden Gus Dur. Selanjutnya, Kwik dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada periode 2001–2004 di bawah pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Dalam dunia politik, Kwik telah bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sejak 1987. Tahun yang sama, ia juga menjadi anggota Badan Pekerja MPR RI. Di DPR RI, ia pernah menjadi anggota Komisi IX, serta menjabat sebagai Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPP PDIP antara tahun 2000 hingga 2005.