INFO24.ID – Jumlah korban meninggal dunia akibat rangkaian bencana alam di wilayah Sumatera kembali bertambah. Hingga Selasa (17/12/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban jiwa mencapai 1.059 orang, meningkat enam orang dibandingkan data sehari sebelumnya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, penambahan korban tersebut berasal dari hasil pencarian Tim SAR Gabungan di dua provinsi. Sebanyak dua jenazah ditemukan di Kabupaten Aceh Utara, sementara empat korban lainnya ditemukan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Dengan penemuan tersebut, Abdul Muhari menjelaskan bahwa jumlah korban meninggal per 17 Desember mengalami kenaikan dari 1.053 jiwa menjadi 1.059 jiwa. Sementara itu, jumlah korban yang masih dinyatakan hilang di tiga provinsi terdampak juga mengalami perubahan, dari sebelumnya 200 orang menjadi 192 orang.
Di sisi lain, jumlah pengungsi tercatat mengalami penurunan cukup signifikan. BNPB mencatat jumlah warga yang masih mengungsi kini berada di angka 577.600 orang, berkurang sekitar 28.440 orang dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 606.040 orang. Meski demikian, angka tersebut dinilai masih tergolong tinggi.
Abdul Muhari menyebutkan, konsentrasi pengungsi terbesar masih berada di wilayah Aceh, khususnya di Kabupaten Aceh Utara dengan sekitar 166.900 orang dan Aceh Tamiang sebanyak kurang lebih 159.700 orang. Dua daerah tersebut menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi paling banyak hingga saat ini.
Selain dampak kemanusiaan, status tanggap darurat juga masih diberlakukan di sejumlah wilayah terdampak. BNPB mencatat terdapat 26 kabupaten dan kota di tiga provinsi yang masih berada dalam masa tanggap darurat. Bahkan, dua daerah di Sumatera Barat, yakni Kota Padang dan Kabupaten Pasaman Barat, memutuskan untuk memperpanjang status tersebut.
Menurut Abdul Muhari, perpanjangan dilakukan karena masih terjadi bencana susulan. Di Kota Padang, misalnya, banjir kembali melanda beberapa hari terakhir sehingga pemerintah daerah menilai perlu memperpanjang masa tanggap darurat guna memastikan penanganan berjalan optimal.
Dalam upaya penanganan, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak, terutama di wilayah Aceh. BNPB memastikan distribusi bantuan dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi agar dapat menjangkau warga yang paling membutuhkan.
Abdul Muhari menegaskan, BNPB bersama seluruh instansi terkait berkomitmen untuk memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran, sembari terus memantau perkembangan situasi di lapangan.











