INFO24.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap temuan masuknya 250 ton beras impor ilegal asal Thailand ke wilayah Sabang, Aceh. Beras tersebut disebut masuk tanpa izin impor dari pemerintah pusat.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan beras itu diimpor oleh PT Multazam Sabang Group (MSG). Ia menegaskan perusahaan tersebut tetap melakukan impor meski risalah sebelumnya telah menyatakan penolakan.
“Kami terima laporan tadi sekitar jam 14.00 bahwa ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton, tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat,” kata Amran dalam konferensi pers di kediamannya.
Setelah menerima laporan, Amran mengaku langsung menghubungi Kapolda hingga Kabareskrim untuk menindaklanjuti. Ia meminta gudang PT MSG segera disegel.
“Hari ini kami sampaikan bahwa itu kami segel, dan kami minta ditelusuri siapa pelaku-pelakunya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa beras impor ilegal tersebut tidak boleh beredar di pasar Sabang. Terkait kelanjutan penanganannya—apakah akan dimusnahkan atau dikembalikan—Amran menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan pengadilan.
“Yang jelas tidak boleh keluar,” katanya.
Amran menambahkan, Sabang sebenarnya memiliki stok beras yang cukup besar, mencapai 402 ton atau setara kebutuhan tiga bulan. Karena itu, ia menilai impor tidak diperlukan.
Ia kembali menegaskan bahwa Indonesia saat ini memiliki stok beras tinggi. Karena itu, kebijakan impor tidak sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau sudah Panglima Tertinggi, Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa tidak boleh impor, karena stok kita banyak. Seluruh warga negara Indonesia, apalagi aparat atau pegawai, harus patuh pada perintah Panglima Tertinggi,” jelasnya.











