Info

Indonesia Siap Swasembada Energi! Kilang Minyak 1 Juta Barel Akan Dibangun di Berbagai Wilayah

×

Indonesia Siap Swasembada Energi! Kilang Minyak 1 Juta Barel Akan Dibangun di Berbagai Wilayah

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Pemerintah mengumumkan rencana pembangunan kilang minyak berkapasitas 1 juta barel per hari di berbagai wilayah Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya percepatan hilirisasi di sektor energi. Kilang minyak yang awalnya direncanakan hanya 500.000 barel per hari kini diperbesar kapasitasnya menjadi 1 juta barel per hari.

“Kami akan membangun kilang minyak dengan kapasitas sekitar 1 juta barel per hari, tersebar di beberapa lokasi, seperti Kalimantan, Jawa, Sulawesi, serta Maluku-Papua, guna memastikan pemerataan energi di Indonesia,” ujar Bahlil dalam konferensi di Jakarta, Senin (10/3).

Peningkatan Kapasitas Kilang Minyak: Dari 500.000 ke 1 Juta Barel

Keputusan untuk meningkatkan kapasitas kilang minyak ini merupakan hasil dari rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto terkait implementasi teknis hilirisasi energi.

Salah satu alasan utama di balik kebijakan ini adalah ketimpangan antara kebutuhan dan produksi minyak dalam negeri. Saat ini, Indonesia masih mengimpor sekitar 1 juta barel minyak per hari untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Sebagai bagian dari proyek ini, pemerintah juga akan membangun terminal penyimpanan BBM (storage facility) dengan kapasitas yang sama agar distribusi energi lebih stabil.

“Kami perlu memastikan bahwa produksi dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan tanpa harus bergantung pada impor,” tambah Bahlil.

Hilirisasi Energi: DME Sebagai Pengganti LPG

Selain pembangunan kilang minyak dan fasilitas penyimpanan, pemerintah juga mendorong percepatan hilirisasi energi di subsektor lainnya. Salah satu langkah strategis yang tengah diupayakan adalah pengembangan Dimethyl Ether (DME) sebagai alternatif pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Menurut Bahlil, Sumatera dan Kalimantan menjadi kandidat utama lokasi proyek DME karena kedua wilayah ini memiliki cadangan batu bara yang melimpah sebagai bahan baku utama.

Selain itu, pemerintah juga terus mengakselerasi hilirisasi mineral mentah, seperti bauksit, nikel, dan timah, untuk memperkuat sektor industri nasional.

Pengembangan Energi Terbarukan: Solar Panel dan Pasir Kuarsa

Bahlil juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan mengembangkan solar panel dan pasir kuarsa sebagai bagian dari mineral kritis yang memiliki nilai strategis tinggi.

“Kami akan mengoptimalkan potensi pasir kuarsa sebagai mineral kritis yang memiliki keunggulan kompetitif bagi Indonesia,” ujarnya.

Bagian dari 26 Sektor Prioritas Hilirisasi Nasional

Proyek kilang minyak ini merupakan bagian dari 26 sektor komoditas yang menjadi prioritas hilirisasi nasional, mencakup sektor:
✅ Mineral
✅ Minyak dan gas bumi
✅ Perikanan
✅ Pertanian
✅ Perkebunan
✅ Kehutanan

Seluruh inisiatif ini dirancang untuk memperkuat ketahanan energi nasional, mendukung pertumbuhan industri, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Dengan skala proyek yang besar dan strategi hilirisasi yang agresif, Indonesia semakin dekat menuju kemandirian energi dan pengurangan ketergantungan terhadap impor bahan bakar.