INFO24.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, resmi melarang siswa SD dan SMP membawa sepeda motor maupun ponsel ke sekolah.
“Mulai hari ini, siswa SD dan SMP dilarang membawa motor dan HP,” tegasnya usai memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional Tingkat Jawa Barat di Lapangan Kujang Rindam III/Siliwangi, Bandung, Jumat, 2 Mei 2025.
Larangan kendaraan bermotor juga berlaku untuk siswa SMA yang belum memiliki usia cukup. “Itu sesuai dengan Undang-Undang Lalu Lintas. Selama ini pelaksanaannya di lapangan kurang tegas,” jelas Dedi.
Kebijakan ini menambah daftar aturan yang sebelumnya sudah ditetapkan, seperti larangan study tour dan perayaan wisuda sekolah. Dalam upacara itu, perwakilan siswa membacakan Deklarasi Pelajar Istimewa yang memuat komitmen untuk tidak melaksanakan study tour, menggelar perpisahan sederhana di sekolah, tidak memakai aksesori kendaraan yang melanggar aturan, membawa bekal makan ke sekolah hingga program Makan Bergizi Gratis merata, menolak tawuran, mengikuti pendidikan karakter, dan tidak membawa HP bagi siswa SD dan SMP.
Dedi mengingatkan para pelajar bahwa mereka kini bersaing bukan hanya dengan teman sekelas, tetapi juga pelajar dari seluruh dunia. Salah satu alasannya membuat berbagai kebijakan ini adalah agar para siswa bisa lebih siap menghadapi persaingan global.
Ia juga menekankan pentingnya asupan gizi sebagai penentu daya saing siswa. Dedi mengajak para orang tua menyiapkan bekal makanan bergizi bagi anak-anak mereka sebelum berangkat sekolah, sambil menunggu program Makan Bergizi Gratis diterapkan secara merata.
Selain itu, ia meminta Dinas Pendidikan Jawa Barat memprioritaskan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru, bahkan dengan kualitas bangunan yang lebih kokoh dibandingkan kantor pemerintah. “Kalau terjadi bencana, saya ingin bangunan sekolah jadi yang paling kuat, bukan justru yang paling mudah roboh,” kata Dedi.