INFO24.ID – Chelsea sukses membuat kejutan besar dengan menaklukkan Paris Saint-Germain (PSG) 3-0 pada final Piala Dunia Antarklub. Laga ini digelar di Stadion MetLife, New Jersey, pada Senin (14/7) dini hari WIB.
The Blues awalnya tak diunggulkan dalam pertandingan ini, namun segalanya berubah berkat performa luar biasa di babak pertama. Cole Palmer tampil gemilang, mengacak-acak pertahanan PSG dengan mencetak dua gol dalam 30 menit awal.
Menjelang turun minum, Palmer memberikan umpan manis kepada Joao Pedro yang sukses mengecoh Gianluigi Donnarumma, menambah keunggulan Chelsea menjadi 3-0. Gol ini juga menjadi gol ketiga Pedro dalam tiga laga terakhirnya.
Skuad asuhan Enzo Maresca bermain disiplin dan tak memberi ruang bagi PSG untuk mendominasi. Chelsea tampil solid hingga peluit akhir dibunyikan dan berhasil meraih trofi Piala Dunia Antarklub kedua mereka.
Kemenangan ini menjadi momen terbaik Chelsea di era kepemilikan Todd Boehly-Clearlake Capital, sekaligus menegaskan kebangkitan mereka di kancah sepak bola dunia.
Sejak awal laga, Palmer tampil sebagai mimpi buruk bagi PSG dan dinobatkan sebagai pemain terbaik di lapangan. Pemain timnas Inggris berusia 23 tahun ini membuka skor dengan tembakan terarah ke sudut bawah gawang.
Hanya berselang 10 menit, Palmer kembali mencetak gol keduanya setelah melewati Vitinha dan mengecoh Lucas Beraldo sebelum menuntaskan peluang dengan penyelesaian mirip gol pertamanya.
Sebelum babak pertama berakhir, Palmer memberikan asis kepada Pedro untuk mencetak gol ketiga Chelsea. Penampilan Palmer kali ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia saat ini. Ia kini tercatat terlibat dalam tujuh gol dari enam final yang pernah dimainkannya sepanjang karier seniornya.
Palmer juga bergabung dengan legenda Chelsea seperti Didier Drogba dan Eden Hazard sebagai pemain yang mampu mencetak dwigol di final untuk The Blues pada abad ini. Dalam atmosfer panas Piala Dunia Antarklub di New Jersey, Palmer tetap tampil tenang dan efektif.
PSG datang ke final sebagai tim unggulan dengan skuad bertabur bintang, namun rencana Maresca mampu menetralkan ancaman mereka. Chelsea memasang blok tengah solid yang memutus aliran bola PSG. Reece James, Moises Caicedo, dan Enzo Fernandez menekan Vitinha, Fabian Ruiz, dan Joao Neves sehingga lini tengah PSG kesulitan menyalurkan bola ke lini depan.
Di sisi sayap, Pedro Neto dan Palmer diposisikan tepat di belakang wing-back PSG sehingga mereka kesulitan mengembangkan permainan, sekaligus membantu pertahanan Chelsea agar tidak kalah jumlah.
Dalam serangan, Chelsea mengandalkan transisi cepat dan serangan balik efektif. PSG yang sebelumnya hanya kebobolan tiga gol dalam sepuluh pertandingan terakhir, kali ini kebobolan tiga gol hanya dalam waktu 43 menit.
Strategi Maresca terbukti jitu, menaklukkan taktik Luis Enrique yang jarang gagal dikalahkan pelatih lain dalam beberapa waktu terakhir.
Penampilan gemilang juga ditunjukkan Robert Sanchez dan Malo Gusto. Sanchez, yang sebelumnya kerap dikritik karena performa inkonsisten, tampil cemerlang dengan enam penyelamatan penting sekaligus menjadi inisiator serangan Chelsea melalui distribusi bola jarak jauhnya, termasuk dalam proses gol pertama.
Gusto, yang banyak diragukan karena harus menghadapi Khvicha Kvaratskhelia, justru berhasil mematikan pergerakan sang winger bintang. Tak hanya bertahan dengan baik, Gusto juga aktif membantu serangan dan berperan penting dalam gol pembuka Palmer.
Pada pertandingan terpenting musim ini melawan tim terbaik Eropa, para pemain Chelsea yang sempat diragukan justru menjadi pahlawan dan membawa The Blues meraih gelar Piala Dunia Antarklub dengan penuh kebanggaan.