INFO24.ID – Pemerintah Kabupaten Ciamis terus memperkuat upaya pencegahan bencana kebakaran dengan meningkatkan literasi dan keterampilan masyarakat.
Salah satu langkah konkret dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan Pencegahan serta Penanggulangan Bencana Kebakaran tingkat Kecamatan Kawali yang digelar pada Kamis 18 Desember 2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Kecamatan Kawali dan diikuti sekitar 50 peserta yang terdiri dari aparatur desa, tokoh masyarakat, unsur Forkopimcam, serta perwakilan pemadam kebakaran. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ciamis, R. Ega Anggara Al Kautsar.
Dalam sambutannya, Ega menegaskan bahwa peran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan tidak hanya berhenti pada penanganan kebakaran saat kejadian, tetapi juga mencakup upaya pencegahan sejak dini melalui edukasi kepada masyarakat.
“Pemadam kebakaran tidak hanya hadir ketika api sudah membesar. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat menjadi bagian penting agar potensi kebakaran bisa dicegah sedini mungkin,” kata Ega.
Ia menjelaskan, langkah tersebut sejalan dengan Panca Dharma Pemadam Kebakaran, khususnya pada aspek pencegahan dan pengendalian kebakaran, serta pemberdayaan masyarakat agar memiliki kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat.
Ega juga memaparkan bahwa unit pemadam kebakaran di Kabupaten Ciamis berada di bawah koordinasi Satpol PP dan tersebar di sejumlah wilayah, yakni UPTD Ciamis, WMK Kawali, WMK Banjar, dan WMK Rancah, guna mempercepat respons apabila terjadi kebakaran.
Baca juga: Desa Kawali Resmikan Posbankum, Akses Layanan Hukum Kini Lebih Dekat ke Warga
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Ciamis, Budi Rahmat, menyampaikan materi teknis terkait penyebab umum terjadinya kebakaran, mulai dari kelalaian penggunaan listrik hingga aktivitas rumah tangga yang berisiko memicu api.
Kegiatan sosialisasi dibagi ke dalam dua sesi. Pada sesi pertama, peserta mendapatkan pemaparan teori mengenai faktor penyebab kebakaran dan langkah-langkah pencegahan.
Sesi kedua dilanjutkan dengan simulasi praktik pemadaman api menggunakan APAS seperti karung goni atau handuk basah, serta penggunaan APAR.

Antusiasme peserta terlihat saat praktik langsung pemadaman api yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Kawali. Peserta secara bergantian mencoba teknik pemadaman api sesuai arahan instruktur.
“Melalui simulasi ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan dasar untuk bertindak cepat sebelum api membesar,” ujar Budi.
Ega menambahkan, kebakaran memang tidak dapat diprediksi, namun risiko dan dampaknya dapat ditekan melalui kesiapsiagaan serta pengetahuan dasar masyarakat.
“Upaya pencegahan dan penanganan dini sangat penting untuk meminimalkan kerugian, baik korban jiwa maupun harta benda,” katanya.
Ia pun mengimbau masyarakat Kecamatan Kawali agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran di lingkungan masing-masing serta segera menghubungi layanan darurat 112 apabila terjadi keadaan darurat.











