INFO24.ID – Pimpinan Daerah Hima Persis Tasikmalaya Raya periode 2025-2026 menggelar Sarasehan Keluarga Besar Hima Persis Tasikmalaya Raya di Albaik Coffee Ciamis pada Jumat, 28 Februari 2025.
Acara ini menjadi momentum penting bagi pengurus dan kader organisasi untuk mempererat tali silaturahmi serta memperkuat sinergi dalam membangun masa depan organisasi yang lebih solid dan berdaya.
Sarasehan ini dihadiri oleh jajaran pengurus PD Hima Persis Tasikmalaya Raya, Majelis Penasehat Organisasi, serta Ikatan Alumni Hima Persis (IKAHIMAPI) Tasikmalaya Raya.
Kehadiran para tokoh dan alumni ini menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam membimbing generasi penerus untuk terus bergerak maju dalam perjuangan dakwah dan pengembangan organisasi.
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Presidium IKAHIMAPI, Tuan Andri Nurkamal, menyampaikan apresiasi atas inisiatif pengurus dalam membangun sinergitas dan semangat perjuangan yang lebih progresif.
Ia menekankan pentingnya ketangguhan mental dan kecerdikan dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul di sepanjang perjalanan hidup dan perjuangan organisasi.
Baca Juga: Pantau Harga dan Stok, Polres Tasikmalaya Gelar Sidak Pasar Tradisional Singaparna
Untuk menginspirasi para kader, ia membawakan sebuah kisah perjuangan yang menggugah, mengangkat kisah legenda basket dunia, Michael Jordan, di masa kecilnya.
Dengan penuh semangat, ia mengisahkan bagaimana seorang anak kecil yang berasal dari keluarga miskin di New York dapat membuktikan bahwa kegigihan, kreativitas, dan kecerdikan mampu mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.
Dalam ceritanya, Michael Jordan pernah diminta oleh sang ayah untuk menjual pakaian bekas. Awalnya, ia diminta menjual sebuah pakaian dengan harga 1 dolar.
Tanpa pikir panjang, ia menjualnya apa adanya dan berhasil mendapat 1 dolar. Namun, tantangan berikutnya lebih sulit, yakni pakaian serupa harus dijual seharga 2 dolar.
Jordan pun berpikir kreatif dan meminta seorang temannya yang pandai menggambar untuk menghias pakaian tersebut dengan ilustrasi yang menarik. Hasilnya di luar dugaan, pakaian itu terjual seharga 25 dolar.
Tantangan terus berlanjut. Kali ini, ia harus menjual pakaian bekas dengan harga 2.000 dolar. Tantangan ini tampak mustahil, mengingat pakaian itu hanya bernilai 1 dolar.
Namun, kesempatan emas datang ketika seorang artis terkenal berkunjung ke daerahnya. Jordan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan tanda tangan sang artis di pakaian tersebut.
Setelah berhasil, ia dengan penuh antusias mengumumkan sepanjang jalan bahwa bajunya telah ditandatangani oleh seorang bintang ternama. Hasilnya luar biasa, pakaian itu terjual dengan harga 25.000 dolar.
Dari kisah inspiratif tersebut, Tuan Andri Nurkamal menegaskan bahwa segala sesuatu yang tampak sederhana dan tidak bernilai dapat menjadi sangat berharga jika kita mampu memaksimalkan potensi akal dan kreativitas.
Kader Hima Persis Tasikmalaya Raya diajak untuk mengambil pelajaran dari kisah ini, yaitu jangan pernah meremehkan potensi yang ada dalam diri sendiri dan selalu berusaha untuk berpikir inovatif dalam menghadapi tantangan.
Di akhir sambutannya, ia menegaskan pentingnya membangun kesadaran akan identitas dan peran kader Hima Persis dalam perjuangan dakwah dan kemasyarakatan.
“Dengan memaksimalkan akal, strategi, dan kerja keras, Hima Persis Tasikmalaya Raya diharapkan mampu menjadi organisasi yang lebih besar, kuat, dan berdaulat di masa depan,” pungkasnya.