INFO24.ID – Terlahir dari keluarga petani sederhana di pelosok Kulon Progo, tak menyurutkan semangat Sahida Ilmi (18) untuk meraih impiannya. Berkat ketekunan dan kerja keras, ia berhasil lolos masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi, Sahida tak pernah menyerah. Ia adalah lulusan SMAN 1 Wates yang mencatatkan rata-rata nilai akademik 87,85, dengan nilai Biologi dan Kimia yang hampir menyentuh angka 90 — dua mata pelajaran krusial untuk masuk ke fakultas kedokteran.
Semasa SMA, Sahida dikenal sebagai siswa berprestasi. Ia selalu berada di peringkat teratas dan pernah menyabet juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten pada bidang Fisika.
Kesehariannya dipenuhi dengan kedisiplinan. Sahida rutin belajar usai salat subuh dan kembali melanjutkannya di malam hari setelah salat Isya hingga pukul 22.00 WIB.
“Kalau hari sekolah biasanya belajar 1–2 jam, kalau hari libur saya manfaatkan untuk mengerjakan tugas,” ungkap Sahida.
Tinggal di Rumah Sederhana dan Hidup Bersama Kakak Difabel
Rumah Sahida berdinding batako tanpa langit-langit, hasil dari program bedah rumah. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya dan kakak sulungnya yang memiliki disabilitas.
Ayahnya, Sugi (50), mengandalkan penghasilan sebagai buruh tani dan usaha menggiling padi menggunakan mesin bantuan dari anak keduanya. Pendapatan keluarga hanya cukup untuk kebutuhan pokok, sehingga untuk biaya tambahan seperti transportasi sekolah, Sugi harus bekerja ekstra.
Setiap hari, Sugi mengantar Sahida ke sekolah sejauh delapan kilometer dengan biaya bensin harian Rp15.000. Meski demikian, dukungan keluarga terhadap pendidikan Sahida tak pernah surut.
“Saya teringat pesan guru SD-nya dulu, agar Sahida terus istiqamah belajar. Itu yang terus kami pegang,” kata Sugi.
Didatangi Langsung Petinggi UGM, Sahida Terharu
Kisah perjuangan Sahida menyentuh banyak pihak, hingga menarik perhatian Wakil Rektor UGM Arief Setiawan Budi Nugroho dan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Suryono yang datang langsung ke rumahnya di Padukuhan Gedangan, Kalurahan Sentolo, Kulon Progo.
“Saat kami tiba, Sahida sedang membantu ibunya,” tulis akun Instagram @santosoim.
Kunjungan tersebut merupakan bentuk apresiasi sekaligus dukungan UGM terhadap semangat juang mahasiswa barunya.
“Saya bersyukur Allah mengetuk hati Bapak dan Ibu hingga bisa menemukan saya di sini,” ucap Sahida haru.
Tak hanya itu, Sahida juga mendapatkan bantuan berupa laptop dan uang saku dari perusahaan melalui koneksi dengan dosen ITB, Imam Santoso. Ia kini tengah mempersiapkan berkas untuk mendaftar Beasiswa KIP Kuliah dan Beasiswa Perintis.
Selama masa SMA, Sahida telah mendapatkan dukungan dari Rumah Amal Salman ITB melalui program beasiswa persiapan masuk perguruan tinggi.
“Saya berharap bisa mengangkat derajat keluarga,” tutur Sahida penuh harap.