INFO24.ID – Jahe, sebuah rempah-rempah yang telah lama dikenal di seluruh dunia, tidak hanya sebagai penyedap masakan tetapi juga sebagai obat herbal dengan khasiat luar biasa. Di Indonesia, dua jenis jahe yang paling dikenal adalah jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan jahe putih (Zingiber officinale). Meski sekilas tampak serupa, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok dari segi warna dan manfaat kesehatan.
Jahe merah, dengan warna kemerahan yang mencolok hingga ke bagian dalam rimpangnya, berbeda dari jahe putih yang memiliki kulit kecoklatan dan daging rimpang kuning pucat. Namun, keduanya tidak hanya berbeda dari segi penampilan. Secara nutrisi, baik jahe merah maupun jahe putih kaya akan mineral, vitamin A, B1, B3, C, fosfor, zat besi, serta kalsium, menjadikannya pilihan yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Lalu, apa saja manfaat luar biasa dari jahe merah dan jahe putih ini?
Manfaat Jahe Merah dan Jahe Putih untuk Kesehatan
1. Mengatasi Gangguan Pencernaan
Jahe telah lama diandalkan sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan. Mulai dari mengurangi mual, melawan flu dan pilek, hingga menghangatkan tubuh, jahe menawarkan solusi alami yang efektif. Kandungan gingerol, senyawa bioaktif dalam jahe, memberikan efek antiinflamasi dan antioksidan yang kuat, membantu mengurangi stres oksidatif akibat radikal bebas berlebihan dalam tubuh. Menariknya, jahe merah dengan rasa pedas yang lebih kuat terbukti lebih ampuh dalam menghangatkan tubuh dan mengatasi pilek dibandingkan jahe putih.
2. Membantu Penurunan Berat Badan
Penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat berperan dalam penurunan berat badan. Sebuah ulasan pada 2019 mengungkap bahwa suplementasi jahe secara signifikan mengurangi berat badan, rasio pinggang-pinggul, dan rasio pinggul pada individu dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Efek ini kemungkinan disebabkan oleh kemampuan jahe dalam mengurangi peradangan, yang berkontribusi pada penurunan berat badan.
Baca Juga: Bebaskan Karang Gigi dengan Bahan Dapur, Serai Ajaib untuk Gigi Sehat
3. Menurunkan Gula Darah
Jahe juga memiliki potensi dalam menurunkan gula darah, khususnya pada penderita diabetes tipe 2. Sebuah tinjauan pada 2022 menunjukkan bahwa konsumsi suplemen jahe dapat menurunkan gula darah puasa dan HbA1c secara signifikan setelah 8–13 minggu. Meski hasilnya menjanjikan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk benar-benar memahami seberapa efektif jahe dalam menurunkan gula darah.
4. Menurunkan Kolesterol dan Menjaga Kesehatan Jantung
Kadar kolesterol LDL yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Menariknya, penelitian pada 2022 menemukan bahwa konsumsi jahe secara signifikan dapat menurunkan trigliserida dan kolesterol LDL, serta meningkatkan kolesterol HDL. Bahkan, efek ini dapat terlihat pada dosis yang kurang dari 1.500 mg per hari.
5. Mengurangi Risiko Kanker Tertentu
Sifat antikanker dari jahe tidak bisa diabaikan. Kandungan gingerol dan senyawa antioksidan lainnya dalam jahe dapat membantu mengurangi risiko kanker saluran cerna, seperti kanker kolorektal, pankreas, dan hati. Meski penelitian pada manusia masih terbatas, hasil yang ada menunjukkan bahwa jahe dapat memberikan perlindungan terhadap perkembangan sel kanker.
6. Meningkatkan Fungsi Otak dan Melindungi dari Penyakit Degeneratif
Senyawa 6-shogaol dan 6-gingerol dalam jahe berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Stres oksidatif dan peradangan kronis yang menjadi penyebab utama penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson, dapat dihambat oleh kandungan antioksidan dalam jahe. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa jahe dapat mengurangi respon inflamasi di otak, membantu mencegah penurunan kognitif terkait usia.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, tidak mengherankan jika jahe, baik jahe merah maupun jahe putih, tetap menjadi pilihan utama dalam menjaga kesehatan. Baik sebagai bumbu masakan maupun sebagai obat herbal, jahe merupakan salah satu harta alam yang patut kita manfaatkan sepenuhnya.
