INFO24.ID – Menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat tahun 2026, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tasikmalaya menetapkan strategi utama dengan mengandalkan potensi atlet putra daerah, tanpa melakukan rekrutmen dari luar wilayah.
Langkah ini diungkapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Gedung DPRD, sebagai bentuk komitmen untuk menguatkan sistem pembinaan olahraga lokal dan menjaga marwah pengembangan atlet daerah.
Ketua KONI Kabupaten Tasikmalaya, Erry Purwanto, menjelaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Keolahragaan Nomor 11 Tahun 2022 yang mengedepankan pembangunan olahraga sebagai investasi bagi generasi muda.
Selain memperkuat pembinaan atlet, kata Erry, pihaknya juga akan melakukan pembenahan tata kelola organisasi guna meningkatkan kinerja.
“Kesuksesan upaya ini sangat bergantung pada kolaborasi antara semua pihak, baik itu KONI, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya. Kita harus bekerja sama tanpa memikirkan ego sektoral, karena olahraga adalah kepentingan bersama yang harus kita bangun bersama-sama,” ujarnya.
Prestasi yang diraih pada Babak Kualifikasi (BK) Porprov sebelumnya menjadi modal penting bagi kontingen Kabupaten Tasikmalaya, yang berhasil meraih 56 medali dari 22 cabang olahraga yang di pertandingkan, dengan rincian 11 emas, 22 perak, dan 23 perunggu.
Menanggapi hal itu, Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh atlet, pelatih, dan jajaran KONI atas hasil kerja keras yang telah dicapai. Ia juga mengingatkan bahwa persiapan menghadapi Porprov 2026 akan dihadapkan pada tantangan keterbatasan anggaran, seiring dengan fokus kebijakan efisiensi yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Meskipun ada keterbatasan dana, semangat untuk berprestasi tidak boleh surut. Pemerintah daerah akan mengalokasikan anggaran sesuai kemampuan APBD 2026, namun kita juga perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha,” ujarnya.
Selain pendanaan, pembangunan infrastruktur olahraga juga menjadi fokus utama dalam dua tahun ke depan. Bupati Cecep menyoroti kondisi Sarana Olahraga (SOR) Kaliki yang saat ini tidak terkelola dengan baik dan bahkan digunakan untuk budidaya singkong.
Ia mengungkapkan bahwa telah melakukan komunikasi dengan pimpinan DPR RI untuk mengusulkan pembangunan dan revitalisasi sejumlah fasilitas strategis, termasuk stadion Kaliki, yang jika tidak memungkinkan dibiayai dari APBD akan diajukan ke pemerintah pusat.
“Kita harus memastikan bahwa setiap anggaran yang ada digunakan dengan cara yang profesional, transparan, dan akuntabel. Sementara itu, pembangunan infrastruktur menjadi kunci untuk mendukung perkembangan atlet lokal agar dapat bersaing dengan baik di Porprov mendatang,” pungkasnya.











