INFO24.ID – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa kanal pengaduan WhatsApp bertajuk “Lapor Pak Purbaya” telah menerima 15.933 pesan hanya dalam dua hari sejak resmi diluncurkan. Dari jumlah tersebut, sekitar 13.285 laporan kini tengah diverifikasi oleh tim Kementerian Keuangan.
Salah satu laporan yang paling menarik perhatian adalah keluhan mengenai oknum petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang disebut sering menghabiskan waktu di gerai kopi Starbucks dengan seragam dinas. Pelapor yang diketahui seorang wiraswasta itu menulis bahwa para petugas kerap terlihat berkumpul sambil membuka laptop dan berdiskusi keras mengenai urusan pribadi dan bisnis aset, bukan soal pekerjaan resmi.
Saat membacakan isi laporan tersebut di hadapan wartawan di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Purbaya menegaskan bahwa dirinya akan menindaklanjuti setiap aduan yang disertai bukti jelas, termasuk alamat lokasi kejadian. Ia berjanji tidak akan ragu memberi sanksi tegas kepada pihak yang terbukti melanggar.
Dalam kesempatan itu, Purbaya juga menegur Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi, yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Bea Cukai, agar memberikan perhatian khusus terhadap perilaku pegawai di lapangan. Ia menegaskan, pegawai yang kedapatan bermalas-malasan atau mencoreng nama baik instansi akan berhadapan langsung dengan sanksi berat, bahkan pemecatan.
Selain laporan tentang oknum Bea Cukai di kafe, Purbaya mengungkap adanya aduan peredaran pita cukai rokok secara ilegal di wilayah Madura, Jawa Timur. Pita cukai tersebut disebut dijual kembali dan digunakan untuk merek rokok lain. Ia menyebut praktik seperti ini menjadi alasan utama dibentuknya kanal pengaduan langsung melalui WhatsApp agar masyarakat bisa melapor tanpa hambatan.
Purbaya menegaskan, langkah ini diharapkan menjadi peringatan bagi seluruh jajaran pegawai agar tidak mengulangi perilaku menyimpang. Ia yakin, setelah beberapa kasus ditindak tegas, pegawai lainnya akan berpikir dua kali untuk melakukan pelanggaran serupa.