INFO24.ID – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa utang proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh tidak boleh dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, tanggung jawab pembiayaan seharusnya berada di bawah Danantara selaku entitas yang menaungi proyek tersebut.
“Utang KCIC seharusnya ditangani oleh Danantara, bukan dibebankan ke APBN. Karena mereka sudah punya manajemen dan dividen sendiri,” ujar Purbaya saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Purbaya menjelaskan bahwa rata-rata dividen Danantara mencapai lebih dari Rp80 triliun per tahun, dan tidak ada alasan untuk melimpahkan beban utang ke keuangan negara. Ia menilai proyek KCIC sudah menjadi bagian dari bisnis Danantara yang seharusnya dikelola secara mandiri.
“Dividen mereka tidak masuk ke negara. Jadi, ya harusnya mereka kelola dari situ. Jangan ke kita lagi, karena kalau begitu semua nanti ujung-ujungnya APBN yang menanggung,” tegasnya.