Info

Purbaya Bongkar Fakta Mengejutkan, Pasar Busana Muslim RI Dikuasai Produk Asing

×

Purbaya Bongkar Fakta Mengejutkan, Pasar Busana Muslim RI Dikuasai Produk Asing

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengaku kaget setelah mengetahui fakta mengejutkan soal industri mode Tanah Air. Ia mengatakan, hampir seluruh busana muslim yang beredar di Indonesia ternyata berasal dari Cina.

Dalam keterangannya di kantor Kemenkeu yang disiarkan lewat kanal YouTube Official iNews, Rabu (8/10/2025), Purbaya mengungkapkan pengalamannya menghadiri sebuah fashion show yang didukung Bank Indonesia.

“Saya ikut fashion show, busana muslimnya bagus-bagus. Tapi enggak lama saya dengar, 99 persen busana muslim di sini dikuasai produk Cina,” ujarnya dengan nada heran.

Purbaya menyebut hal itu ironis, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Ia mempertanyakan mengapa pasar busana religius justru dikuasai produk impor.

“Lucu kan, kita bangga busana muslim kita bagus, tapi yang kuasai pasar justru sana,” katanya sambil menggelengkan kepala.

Menurutnya, jika dominasi tersebut terjadi karena persaingan dagang yang sehat, pemerintah tidak bisa banyak campur tangan. Namun, bila ada praktik curang di baliknya, ia memastikan akan bertindak tegas.

“Kalau persaingan normal, ya sudah. Tapi kalau ada yang ilegal, saya akan beresin. Industri tekstil dan garmen lokal harus maju,” tegasnya.

Purbaya juga menegaskan bahwa Kemenkeu tidak akan tinggal diam melihat pasar domestik dikuasai produk asing. “Saya enggak akan ngasih pasar kita ke negara lain tanpa perlawanan. Saya juga akan ketemu pengusaha, termasuk dari Apindo,” katanya.

Pernyataan ini menegaskan arah kebijakan ekonomi yang ingin ia dorong: memperkuat industri dalam negeri dan mengutamakan kemandirian nasional.

Selain soal industri busana, Purbaya juga menyoroti gaya kepemimpinan di Kemenkeu yang berbeda dengan pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati. Ia menolak pendekatan efisiensi yang identik dengan pemotongan anggaran.

“Coba define, efisiensi itu apa?” tanya Purbaya kepada wartawan, seperti disiarkan Kompas TV, Selasa (7/10/2025).
Saat dijawab bahwa efisiensi berarti mengurangi pagu anggaran, ia langsung menimpali, “Itu bukan efisiensi. Itu motong anggaran.”

Menurut Purbaya, efisiensi sejati berarti memastikan setiap rupiah digunakan tepat sasaran, tepat waktu, dan bebas korupsi. “Yang ada dibelanjakan sesuai peruntukannya, tepat waktu, dan enggak dikorup. Itu baru efisiensi,” jelasnya.

Ia menolak kebiasaan lama yang sering menahan atau membintangi anggaran karena dianggap justru menghambat kinerja kementerian. “Kalau enggak mampu, coret aja sekalian. Enggak usah bintang-bintangan,” ujarnya.

Sebagai bendahara negara, Purbaya berkomitmen menjalankan manajemen kas yang lebih efisien agar uang negara tidak menganggur. “Setiap Rp100 triliun nganggur, saya rugi bayar bunga Rp6 triliun. Kalau Rp400 triliun nganggur, ya rugi Rp24 triliun,” katanya blak-blakan.

Melalui pendekatan baru itu, Purbaya bertekad menjaga APBN tetap efisien tanpa harus memangkas anggaran, memastikan uang negara bekerja maksimal, dan melindungi produk lokal dari dominasi asing.