INFO24.ID – Dalam beberapa hari terakhir ini cukup kencang desakan penghentian secara menyeluruh menyusul insiden Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Sosial Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah diminta untuk tidak goyah dengan ragam suara sumbang kaitan program MBG, dan lebih fokus pada perbaikan.
Program unggulan Pemerintah Pusat ini harus tetap berlanjut, sebab masyarakat sudah merasakan manfaat yang besar, bahkan hingga ke polosok daerah. Masyarakat sudah mulai percaya dengan program MBG.
Ketua Umum Relawan Anak Bangsa Nasional (RABN), Agus Winarno SH, meminta pemerintah tetap pada pokok pemikiran awal dalam mencetuskan program MBG, dan lebih fokus pada proses perbaikan. Untuk sebuah program baru, dirasa wajar jika terjadi insiden. Hal itu dapat menjadi bahan evaluasi agar program ini kedepan semakin baik.
“Memang kita akui ada beberapa insiden di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di beberapa daerah. Namun demikian, jangan lantas berpikir untuk menghentikan program hanya karena desakan dari segelintir orang. Pemerintah harus fokus pada perbaikan di semua lini,” kata Agus.
Menurutnya, jika dilihat secara obyektif, program Makan Bergisi Gratis ini sangat besar manfaatnya. Ini merupakan kebijakan yang baru lahir, dan baru berjalan hitungan bulan. Program ini juga dalam rangka mewujudkan Indonesia sejahtera.
“Tentunya masih butuh waktu dan proses yang panjang menuju kesempurnaan, sudah barang tentu akan mengalami berbagai tantangan. Tantangan itu harus kita jadikan sebuah momen pembuktian bahwa pemerintah mampu menyajikan dan memastikan hak masyarakat Indonesia mendapatkan gizi yang layak,” ujarnya.
Program MBG, kata Agus, harus menjadi program berkelanjutan. Ada beberapa soslusi yang bisa dilakukan terhadap insiden yang terjadi, pertama, dengan melakukan penanganan dan pengawasan berbasis data.
Kemudian, lanjut dia, lakukan pemantauan terhadap distribusi bahan makanan secara transparan. Jika dibutuhkan, beri pelatihan tambahan untuk para Kepala SPPG. Ia meyakini dengan langkah tersebut dapat mencegah insiden serupa kembali terjadi.
“Rasanya tidak elegan jika dorongannya melakukan penghentian program. Banyak SPPG yang sudah sesuai standar BGN, dan terbukti mampu menyajikan makanan bergizi yang di sukai siswa dan masyarakat. Tidak hanya itu, dampak positif program ini banyak menyerap tenaga kerja. Sampai hari sudah puluhan ribu masyarakat Indonesia berpenghasilan tetap setelah menjadi relawan SPPG,” terangnya.
Pihaknya berharap program strategis ini tetap berjalan, insiden yang terjadi, menjadi evaluasi untuk perbaikan, menuju kesempurnaan demi Indonesia yang makmur dan sejahtera.