INFO24.ID – Politikus Partai NasDem sekaligus Sekretaris Jenderal Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni, kembali muncul ke publik setelah sempat menghilang pasca rumahnya digeruduk massa.
Kehadiran Sahroni menjadi sorotan lantaran selama beberapa pekan terakhir ia tidak terlihat usai peristiwa demonstrasi dan penjarahan di kediamannya di kawasan Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 30 Agustus 2025.
Kemunculan Sahroni terekam dalam sebuah video yang ditayangkan secara daring pada Musyawarah Nasional (Munas) X IMI 2025. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada jajaran pengurus, peserta, hingga calon ketua umum yang akan menakhodai IMI ke depan.
“Yang saya hormati ketua umum 2020–2025, calon ketua umum Moreno Soeprapto, para senior, serta rekan sejawat se-Indonesia. Pertama-tama saya mohon maaf tidak bisa hadir secara langsung dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama selama ini,” ujar Sahroni dalam sambutannya.
Beri Dukungan untuk Moreno
Tidak hanya menyampaikan apresiasi, Sahroni juga secara terbuka menyatakan dukungan kepada Moreno Soeprapto yang digadang-gadang sebagai Ketua Umum IMI periode mendatang. Ia menyebut mantan pembalap nasional itu sebagai sosok yang diyakini mampu membawa IMI ke tingkat lebih tinggi.
“Saya harap, Bapak Moreno yang saya banggakan menjadi ketua umum yang akan datang. Makin hebat, makin luar biasa, dan tentunya IMI menjadi hebat yang super hebat,” kata Sahroni.
Selain itu, ia menekankan pentingnya melanjutkan fondasi yang sudah dibangun pengurus periode sebelumnya. Menurutnya, perjalanan panjang IMI tidak lepas dari kontribusi seluruh jajaran yang selama lima tahun terakhir mendorong kemajuan ekosistem olahraga otomotif nasional.
Jawaban atas Tanda Tanya Publik
Di akhir sambutan, Sahroni menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan yang mungkin dilakukan selama menjabat. Kemunculannya ini sekaligus menjawab tanda tanya publik terkait keberadaannya setelah insiden di rumahnya.
Dukungan lantang kepada Moreno Soeprapto juga dianggap sebagai sinyal kuat arah kepemimpinan IMI pada periode berikutnya.
